Deddy Mizwar Usulkan Jabar Kelola Haji secara Mandiri

Oleh : Redaksi
Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar melepas keberangkatan jamaah haji kelompok terbang (kloter) 65 Jabar di Embarkasi Haji Jakarta-Bekasi, Kota Bekasi, Sabtu (3/9).

Pada kesempatan ini, Deddy Mizwar yang juga bertugas menjadi amirul hajj untuk jamaah haji Jabar 2016 M/1437 H mengungkapkan usulan agar haji di Jabar diserahkan ke Pemprov Jabar.

Deddy menyebutkan, setiap tahunnya, Jabar mengirimkan calon jamaah haji terbesar di Indonesia. Hal inilah yang menjadi salah satu dasar usulan Deddy agar Pemprov Jabar mengelola pelaksanaan ibadah haji secara mandiri.

“Pelaksanaan ibadah haji harusnya semakin meningkat, semakin tertib, dan semakin meningkat pula kesadaran para jamaah haji agar bisa melaksanakan ibadahnya seoptimal mungkin, bisa menjaga kesehatan, dan mengikuti arahan para pembimbing,” tutur Deddy seusai melepas para jamaah haji.

“Ke depan sebagai wacana akan ada baiknya jamaah haji Jawa Barat ini diurus langsung oleh Provinsi Jawa Barat dengan Kementerian Agama wilayah Jawa Barat karena kan paling besar jumlahnya,” usulnya.

Selain itu, Deddy juga mengatakan, dengan besarnya antusiasme warga serta jumlah calon jamaah haji setiap tahunnya, uang para calon jamaah haji yang tersimpan di bank syariah tertentu hingga keberangkatan jumlahnya cukup besar dan bisa dimanfaatkan terlebih dahulu untuk pembangunan dan program kemaslahatan umat lainnya.

“Kalau uangnya dikumpulin di Jawa Barat, uang jamaah haji yang 15 tahun nunggu bisa banyak sekali kan. Bisa digunakan untuk membangun infrastruktur segala macam,” ujarnya.
“Dan karena jamaah haji kita terbesar, itu tidak akan jauh-jauh tempat penginapannya, permukimannya dari Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Sekarang ini dengan sekitar 200.000 jamaah itu 2,5 km jauhnya. Sementara Malaysia cuman 25.000 jamaah itu dekat dengan Masjidil Haram penginapannya,” tambah Deddy.

Oleh karena itu, menurut Deddy, semangat semangat otonomi untuk pelaksanaan dan pengelolaan ibadah haji juga perlu diserahkan kepada pemerintah provinsi. Dengan cara seperti ini, biaya pelaksanaan ibadah haji juga bisa ditekan.

“Saat berangkat nanti mungkin 75% atau 50% bisa dikembalikan lagi uangnya ke setiap jamaah karena kalau 15 tahun (masa menunggu) uang itu disimpan di bank berapa itu bagi hasilnya, kalau disimpan di Jawa Barat mungkin bisa untuk memberikan kredit UKM, membangun infrastruktur dengan pinjaman yang lunak dengan uang yang terkumpul sekian triliun,” terangnya.

Untuk diketahui, jamaah haji asal Jabar yang berangkat tahun ini mencapai 30.088 orang yang terbagi dalam 68 kloter dan dua gelombang keberangkatan. Gelombang pertama, berangkat dari Embarkasi Bekasi menuju Madinah dari Kloter 1 sampai 35.

Sementara Gelombang kedua, dari Embarkasi Bekasi langsung menuju Mekkah dari kloter 36 sampai 68. Hingga saat ini, jumlah jemaah haji asal Jabar yang sudah tiba di Tanah Suci mencapai 28.592 dan 320 orang di antaranya adalah petugas dan pembimbing haji.

Sementara jumlah jamaah haji yang batal berangkat hingga saat ini mencapai 67 orang dikarenakan sakit, hamil, dan penyebab lainnya. Adapun jumlah jamaah yang wafat di embarkasi dan di daerah (sebelum ke embarkasi) sudah mencapai 6 orang dan wafat di Arab Saudi berjumlah 8 orang.

Kloter 65 yang dilepas oleh Deddy Mizwar terdiri dari 443 orang jamaah asal Sukabumi, Karawang, dan Kota Bogor. Sementara Deddy Mizwar yang berangkat bersama istri R Giselawati Mizwar masuk dalam kloter 66. Kloter terakhir jamaah haji asal Jabar berangkat hari ini, Senin (5/9) pukul 00.30 WIB.

Tinggalkan Balasan