Deddy Mizwar Ingin Kesenian Tumbuh dan Berkembang di Jabar
Oleh: Bayu Wicaksana

Jurnal Bandung – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berharap, festival kesenian rutin digelar di Jabar.
Menurut dia, dengan digelar secara rutin, potensi kesenian yang dimiliki Jabar bisa terangkat serta tumbuh dan berkembang.
Dulu, lanjut Deddy, masyarakat banyak yang menilai seni sebagai bidang yang tidak menggiurkan. Padahal, jika ditekuni dengan baik, seniman merupakan profesi yang menjanjikan.
“Dulu ibu saya bertanya kepada saya, mau jadi apa (sebagai seniman), mau jadi anak wayang?” ungkap Deddy seusai membuka Festival Drama Musikal Remaja Jawa Barat ke-5, di Gedung Rumentangsiang, Kota Bandung, Kamis (7/1).
Salah satu kesenian yang diharapkannya rutin digelar lewat fastival, yakni seni teater. Pengembangan seni teater, kata Deddy, akan melahirkan aktor-aktor berbakat.
“Saya lahir dari festival teater yang berkesinambungan di Jakarta.
Jadi harus serius, mendalami,” ucapnya.
Deddy pun meminta seniman agar terus berkreasi dan mandiri. Sebab, maju mundurnya mereka tergantung pada kualitas mereka sendiri.
“Peran pentingnya dari pelaku seni itu sendiri, mengembangkan dirinya sendiri. Jangan cengeng, maju mundurnya tergantung pelaku seni itu sendiri,” paparnya.
Kendati begitu, menurut Deddy, pemerintah juga harus turut serta dalam pengembangan potensi kesenian, salah satunya mendukung ide-ide yang disampaikan komunitas-komunitas kesenian.
“Salah satunya dengan memfasilitasi gedung kesenian untuk mempertontonkan hasil karya seniman. Apalagi, selama ini, seniman kesulitan memperoleh tempat yang representatif untuk menampilkan hasil karya mereka,” tuturnya.
Deddy mengatakan, saat ini, Pemprov Jabar tengah menyiapkan pembangunan gedung kesenian berskala internasional di Cikutra, Kota Bandung dan Citatah, Kabupaten Bandung Barat.
Nantinya, kehadiran dua tempat tersebut diharapkan mampu mendukung pengembangan potensi kesenian serta menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
“(Gedung kesenian) di Cikutra sedang menunggu desain,” katanya.
Adapun untuk pembangunan gedung kesenian di Citatah seluas 100 hektare, saat ini, prosesnya sudah mulai pada pembebasan lahan.
“Geoteater mengubah wajah kerusakan yang sudah dihancurkan oleh para penambang. Diubah jadi tempat sangat nyaman. Ruang ekspresi kreatif yang menarik,” pungkasnya.