Cagub Jabar Versi Paguyuban Pasundan Harus Seperti Ini
Oleh : Yuga Khalifatusalam
Jurnalbandung.com – Untuk memimpin Jawa Barat tidak lah mudah, butuh beberapa kriteria untuk menjadi seorang pemimpin di Jabar.
Ketua PB Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi mengungkapkan, untuk memimpin Jabar ini harus memiliki jiwa petarung dan berani. Dengan begitu lanjut Didi, Jawa Barat akan menjelma menjadi provinsi termaju di Jabar.
“Ya, gubernur Jabar ke depan harus memiliki karakter petarung yang bisa membawa Jawa Barat ke arah yang lebih baik lagi,” ujarnya usai pertemuan dengan Forum Kerja sama Ormas Islam (Formasi) Jawa Barat di Kantor PB Paguyuban Pasundan, Jln. Sumatera, Bandung, Jumat (27/10).
Selain itu lanjut Didi, seorang pemimpin di Jabar ini harus berani mengambil resiko dari kebijakan yang diambil.
“Petarung dan mau mengambil risiko, itu karakter yang harus dimiliki gubernur sehingga Jabar akan menjadi maju,” ungkapnya.
Didi juga menyebutkan bahwa karakter lain yang harus dimiliki pemimpin Jabar ke depan adalah mau belajar dan menguasai semua disiplin ilmu. Dan karakter lainnya adalah memiliki jiwa bisnis.
“Kedua hal itu juga sangat penting. Pemimpin itu harus menguasai ilmu dan juga memiliki jiwa bisnis,” katanya.
Didi menyimpulkan dalam beberapa kriteria tersebut terangkum dalam nyakola, nyantri dan nyunda.
“Kriteria tersebut yakni nyakola, nyantri, dan nyunda,” terangnya.
Saat disinggung mengenai figur gubernur Jabar yang memiliki karakter petarung, secara diplomatis Didi menjawab saat ini banyak.
“Dan saat ini sudah ada yang terlihat dan belum terlihat,” ucapnya sambil tertawa.
Sementara Ketua Formasi Jabar, HM. Rizal Fadillah menjelaskan, dalam pertemua dengan Paguyuban Pasundan sudah ada titik temu.
“Alhamdulillah sudah ada titik temu terutama dalam kriteria gubernur Jabar yakni nyantri, nyunda, nyakola,” terangnya.
Meski belum menyebut nama, namun pihaknya akan terus memperdalam pertemuan dengan Paguyuban Pasundan. Pasalnya Islam dan Sunda bagaikan gula dan manisnya sehingga tidak bisa dipisahkan.
“Berbicara Sunda tentunya berbicara Islam karena mayoritas masyarakat Sunda beragama Islam,” tegasnya sambil menambahkan, kriteria nyantri, nyunda dan nyakola sudah sangat wajib dimiliki pemimpin Jabar.