Banyak Warga tak Ikut Aturan, PSBB Bandung Raya Belum Berdampak
Oleh: Redaksi
Jurnalbandung.com – Meski sudah melakukan Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Bandung Raya namun kasus positif virus korona (covid-19) dan peta sebarannya masih cukup signifikan.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan PSBB di wilayah Bandung Raya belum terlihat pengurangan kasus.
“Memang belum menunjukkan perubahan, dari pertambahan maupun sebaran,” kata Berli di Bandung, Selasa (28/4).
Menurut dia, kasus pasien positif yang meninggal masih terus bertambah. “Meningkat di setiap kategori, yang sembuh, yang positif, maupun yang memerlukan perawatan di rumah sakit,” jelasnya.
Salah satu faktornya adalah masih tingginya aktivitas sosial warga terutama pada bulan puasa seperti saat ini. “Perlu ada edukasi dari semua aparat terkait, lalu dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Dia memastikan, PSBB akan berhasil jika masyarakatnya bisa disiplin dalam menjaga jarak dan menggunakan masker. Sementara itu, menurutnya PSBB di Bogor, Depok, dan Bekasi justru telah menunjukkan dampak positif.
“Ada penurunan dari kasus, terutama di Kota dan Kabupaten Bekasi serta Kota Bogor,” katanya. Meski tak menyebutkan angka, menurutnya penurunan kasus mencapai 38,5%.
“Kalau dilihat dari sebaran kasus, di Bodebek ini selama sembilan hari PSBB menunjukkan penurunan,” ujarnya. Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyebut perang melawan covid-19 ini harus dimulai dari masyarakat.
“Rutin mencuci tangan, gunakan masker, dan melakukan physical distancing,” katanya. Lebih lanjut Oded katakan, PSBB di wilayahnya akan diperketat mengingat masih tingginya grafik covid-19 di wilayahnya.
Pengetatan di antaranya dengan meningkatkan kedisiplinan termasuk mengoperasikan titik cek poin selama 24 jam. “Sekarang harus diperketat,” katanya.
Selain itu, pihaknya meminta perusahaan agar meningkatkan status kerja dari rumah untuk karyawan. “Meminta perusahaan yang di luar pengecualian, agar meliburkan sementara,” katanya.