Atasi Banjir Bekasi, Kolam Retensi dan Sodetan Akan Segera Dibangun
Oleh: Yuga Khalifatusalam
Jurnalbandung.com – Pemprov Jawa Barat akan membangun kolam retensi untuk mengatasi banjir di wilayah Kota Bekasi. Dengan adanya kolam retensi tersebut, banjir diharapkan tak terulang.
Upaya tersebut disampaikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan saat memantau langsung lokasi bencana banjir di Kota Bekasi.
“Kita sudah mantau ke tempat banjir di Bekasi dan banjir sudah surut. Dari 34 titik, tinggal tiga titik lagi, dua hari bisa selesai. Dalam penanganannya, kita apresiasi Pemkot Bekasi, penananan logistik cukup, terutama pangan cukup memadai karena persediaan beras banyak,” papar Heryawan, Kamis (23/2).
Menurut Aher, sapaan akrab Heryawan, penyebab banjir di Kota Bekasi disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengakibatkan sungai meluap dan menggenangi kawasan permukiman.
“Ada kelemahan juga, kawasan itu berada di bawah permukaan sungai. Karena curah hujan tinggi, luapan air masuk ke perumahan. Alhamdulillah penyelesaiannya cukup bagus pakai pompa air,” jelasnya.
Untuk penyelesaian jangka panjang, lanjut Aher, Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi telah sepakat untuk membangun kolam retensi di kawasan Rawa Lumbu.
“Untuk penyelesaian jangka panjang, di Rawa Bambu perlu ada folder atau kolam retensi. Kota sudah ada tiga hektare lahan, nanti digali lima meter saja sudah cukup untuk mengantisipasi genangan,” jelasnya.
Aher meyakinkan, lahan seluas tiga hektare tersebut cukup untuk mengatasi banjir, sehingga pembangunan kolam retensi akan segera dilakukan.
”Untuk membangunnya nanti kita lihat kota punya persediaan anggaran berapa di APBD perubahan, idealnya butuh Rp10 miliar. Dalam hal itu, kita patungan dengan Bekasi di anggaran perubahan yang akan datang. Untuk pembangunan mudah-mudahan tahun ini bisa dilakukan secara bertahap,” katanya.
Aher menambahkan, penanganan segera juga perlu dilakukan terhadap banjir yang terjadi di Perum Pondok Hijau. Setelah dilakukan pemantauan, kata Aher, ternyata banjir di kawasan itu pun perlu segera ditangani.
“Kondisinya sama, di bawah permukaan sungai, penyelesainnya dengan pembangunan sodetan. Jadi ada aliran yang selama ini masuk ke terowongan dihentikan ke terowongan. Nanti koordinasi dengan pengelola jalan tol untuk masuk ke terowongan tol, tinggal disodet. Sampahnya diangkat dan dibuang ke TPA. Itu perlu dibuat sodetan, sehingga air mengalir,” paparnya.
Untuk mengatasi banjir di Kota Bekasi tersebut, kata Aher, total anggaran yang diperlukan sekitar Rp30 miliar.
“Untuk anggaran sudah ada, itu Rp30 miliar. Anggarannya patungan, Rp10 miliar dari provinsi dan Rp20 miliar dari Kota Bekasi,” sebutnya.