APBD Defisit hingga Rp216 Miliar, Pemkot Bandung Pastikan Pembangunan Tak Terganggu
Oleh: Bayu Wicaksana
Jurnalbandung.com – APBD Kota Bandung 2017 defisit hingga Rp216 miliar akibat tak tercapainya sejumlah target pendapatan.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Yossi Irianto, kondisi ini disebabkan berbagai hal, seperti tak tercapainya target pajak serta melesetnya besaran sisa lebih penghitungan anggaran (SILPA) 2016.
Yossi menjelaskan, defisit APBD Kota Bandung diketahui setelah adanya evaluasi dari Gubernur Jawa Barat. Berdasarkan evaluasi tersebut, kata dia, perolehan pajak tidak mencapai target.
“Pajak tak tercapai. Dulu asumsi 2,150 miliar, tapi hanya tercapai 1,8 miliar,” ungkap Yossi di Bandung, Senin (6/2).
Yossi melanjutkan, pihaknya sebenarnya sudah memprediksi kemungkinan defisit ini. Bahkan, saat awal penyusunan APBD 2017, dia memperkirakan APBD akan defisit hingga Rp219 miliar.
Oleh karena itu, kata dia, APBD 2017 ini akan kembali dibahas bersama DPRD Kota Bandung. Menurut rencana, pembahasan ini akan dilakukan Rabu (8/2) besok.
“Sangat tergantung hasil pembahasan nanti hari Rabu,” katanya.
Namun, diakui Yossi, dalam pembahasan itu, pihaknya tidak diperkenankan mengajukan usulan program baru.
“Kalau mengurangi dari sisi kualitatif boleh. Evaluasi Gubernur ini krusial,” ujarnya.
Kondisi ini pun, tambah Yossi, akan berdampak terhadap rencana Pemerintah Kota Bandung yang akan menambah modal badan usaha milik daerah (BUMD).
Padahal, Pemkot Bandung ingin menguatkan modal bank perkreditan rakyat (BPR) dan perusahaan daerah air minum (PDAM).
Meskipun begitu, dia memastikan, pembangunan di Kota Bandung tahun ini tidak akan terganggu. Selain ketersediaan anggaran, saat ini pun sudah memasuki tahapan lelang meski belum tentu bisa langsung dijalankan.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Emil) memastikan, pihaknya akan segera membahas APBD 2017 bersama DPRD Kota Bandung.
Menurut Emil, evaluasi ini merupakan hal yang biasa, terutama setelah adanya sistem e-budgeting.
“Itu standar lah, hanya karena pakai sistem e-budgeting, jadi ada masukan. Evaluasi yang berbeda dengan manual,” katanya.
Dalam evaluasi ini, pihaknya akan kembali mengecek satu per satu program yang dianggarkan untuk memastikan alokasi anggaran.
Dia pun optimistis pembahasan ini tidak akan terlambat meski saat ini sudah memasuki bulan kedua.
“Masih sesuai jadwal karena hari Rabu harus sudah selesai,” tandasnya.