Anggota Dewan Kritisi Inovasi Emil Terkait Layanan Kesehatan Online
Oleh: JB-02

Jurnal Bandung – Inovasi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang berencana mengubah sistem pelayanan kesehatan di Kota Bandung dari sistem manual menjadi online dikritisi anggota DPRD Kota Bandung.
Sistem pelayanan berbasis teknologi yang kini sudah mulai diterapkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujung Berung itu dinilai belum tepat untuk diterapkan. Pasalnya, tidak semua warga Kota Bandung kini melek dan memiliki akses teknologi.
Hal itu dikatakan Anggota DPRD Kota Bandung Asep Sudrajat. Menurutnya, ketimbang perbaikan sistem berbasis teknologi, lebih baik Pemkot Bandung meningkatkan pembangunan insfrastruktur layanan kesehatan terlebih dahulu.
“Karena masyarakat Kota Bandung tidak seluruhnya bisa online, apalagi masyarakat miskin. Kan tidak mungkin semua harus online. Kalau menengah ke atas sih kemunginan bisa. Kalau masyarakat miskin kan tidak mungkin,” ungkap Asep kepada Jurnal Bandung, Kamis (21/5).
Asep menegaskan, yang kini diperlukan warga Kota Bandung adalah insfrastruktur layanan kesehatan. Terlebih, saat ini, insfrastruktur kesehatan yang ada belum mampu mengakomodasi pelayanan kesehatan seluruh warga Bandung.
”Untuk menampung yang sekian ratus pendaftar masih kewalahan juga. Makanya, terkait kesehatan, Pemkot harusnya menyiapkan infrastruktur di setiap rumah sakit. Apalagi jika dikaitkan dengan BPJS. Sampai sekarang kan belum ada perkembangan, sementara warga yang membutuhkan membludak,” tuturnya.
Asep menambahkan, berdasarkan pantauannya, pelayanan kesehatan melalui pesan singkat (sms) di RSUD Ujung Berung pun menurutnya kurang efektif.
“Saya pernah juga mantau di RSUD Ujung Berung soal pendaftaran melalui sms itu. Yang terjadi, warga yang daftar manual justru banyak, yang daftar lewat sms juga banyak. Kondisi riil di lapangan seperti itu. Sekian ratus yang daftar sms, begitu juga yang daftar manual.Ini juga kan menjadi permasalahan yang harus diatasi,” terangnya.
Meskipun begitu, Asep tetap mendukung upaya Pemkot Bandung tersebut, namun dengan catatan. Menurut dia, penguatan pelayanan kesehatan berbasis teknologi tersebut harus disesuaikan dengan kondisi riil di lapangan dan pemahaman masyarakat terhadap teknologi.
“Programnya bagus, namun dengan catatan harus diimbangi pemahaman masyarakat Kota Bandung,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemkot Bandung berencana menerapkan teknologi dalam pelayanan kesehatan bagi warganya. Pola layanan administrasi kini mulai bergeser ke sistem online.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, warga Bandung yang akan berobat ke rumah sakit (RS) atau Pukesmas tak perlu lagi antre untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Warga cukup menggunakan handphone dan mengirimkan pesan singkat (SMS) untuk mendaftar secara online.
“Antre untuk ke klinik, Puskesmas, atau rumah sakit hanya dengan daftar menggunakan sms. Ada pilihan lokasi kliniknya, nanti oleh operator yang akan menjawab. Warga cukup membawa bukti reply sms itu. Jadi waktunya efektif, ribuan orang tidak buang buang waktu untuk menunggu antrean,” ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, belum lama ini.