Anggaran PON Tersedot Besar, Gubernur Tuntut KONI Jabar Bekerja Maksimal

Oleh: Redaksi

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuntut Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jabar bekerja maksimal untuk meraih prestasi dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 dimana Jabar menjadi tuan rumahnya.

Tuntutan itu disampaikan Aher, sapaan akrab Gubernur, karena anggaran yang tersedot untuk pelaksanaan PON cukup besar. Pada 2015 dan 2016 mendatang, pihaknya mengalokasikan anggaran sedikitnya Rp100 miliar. Sementara 2013 dan 2014 lalu Rp80 miliar.

“Dengan alokasi sebesar itu, kami tentu akan mendorong yang terbaik. Pemprov Jabar menuntut KONI mengelola dan menggunakan anggaran sebaik mungkin dan harus mendorong jadi juara umum,” kata Aher kepada Jurnal Bandung, di Bandung, baru-baru ini.

Selain itu, anggaran penyediaan venue dialokasikan sebesar Rp2 triliun. Sementara penyelenggaraan PON sendiri dialokasikan sebesar Rp1 triliun yang bersumber dari APBD Jabar dan APBN.

Secara simultan, lanjut Aher, stimulan bagi atlet pun sudah disiapkan agar prestasi mereka bisa terpacu. Nominalnya diproyeksikan tidak jauh berbeda dari apresiasi yang diberikan kepada peraih medali pada PON 2012 lalu. Saat itu, peraih medali emas mendapatkan sebuah rumah dan uang tunai sebesar Rp100 juta.

“Rinciannya masih kami bahas, kami janjikan lebih besar dari tahun sebelumnya namun rumah tidak akan diberikan kepada pemenang di tahun depan. Angkanya belum akan diekspos karena bisa jadi incaran provinsi lain buat menyalip, membajak atlet kami,” terangnya.

Aher juga mengaku yakin provinsi yang dipimpinnya akan menjadi juara umum PON XIX/2016 mendatang. Keyakinannya itu mengacu pada pencapaian prestasi atlet-atlet Jabar di PON Riau 2012 lalu dan persiapan matang yang sudah dan sedang dilakukan.

“Tahun 2012 di Riau, di tempat orang saja kami hampir juara. Selisih hanya beberapa medali saja, itu pun beberapa medali menjadi polemik. Sekarang kita tuan rumah, tentu lebih baik dan siap jadi juara umum,” ungkap Aher, sapaan akrab Gubernur.

Pada gelaran PON XVIII/2012 lalu di Riau, DKI Jakarta menjadi juara umum dengan perolehan 110 medali emas, 101 medali perak, dan 112 medali perunggu. Jabar sendiri menguntit di peringkat kedua dengan perolehan 99 medali emas, 79 medali perak, dan 101 medali perunggu. Sementara Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 86 medali emas, 86 medali perak, dan 84 medali perunggu.

Keyakinannya itu pun didasari oleh anggapan bahwa predikat juara umum bukan dominasi sebuah provinsi, tapi terjadi siklus. Contohnya, Jabar pernah juara umum PON ke-2, 3, 5. Sementara DKI Jakarta dan Jatim menjuarai dalam beberapa gelaran periode terakhir.

“Kami juga optimistis Jabar juara umum karena persiapan lebih matang. Buktinya, alokasi anggaran pembinaan dari kami kepada atlet melalui KONI terus membesar,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Aher juga menegaskan, Pemprov Jabar akan benar-benar memperhatikan hal apa saja yang masih dianggap kurang.

“Harap dicatat, ini bukan sekedar hajat olahraga ritual 4 tahunan, tapi jadi momentum kebangkitan olahraga nasional yang sedang terpuruk,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan