Aher Beri Kesempatan bagi Atlet PON/Peparnas Pengguna Doping untuk Membela Diri

Oleh: Yuga Khalifatusalam

Jurnalbandung.com – Ketua Umum Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2016 Ahmad Heryawan mengaku prihatin dengan adanya atlet-atlet PON dan Peparnas yang positif menggunakan doping.

Dia menyebutkan, sebanyak total 14 atlet peraih emas dan perak positif gunakan doping.

“Sebagian atlet peraih emas dan perak terbukti, dengan sengaja atau tidak, di dalam tubuhnya ditemukan zat doping berdasarkan peraturan tentang larangan doping,” ungkapnya saat konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (9/1).

Pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Jabar ini mengatakan, PB PON/Peparnas 2016 akan memberikan sanksi kepada sejumlah atlet yang positif menggunakan doping tersebut, berupa diskualifikasi hasil yang diperoleh, termasuk penarikan medali dan bonus yang akan diberikan.

Menurutnya, para atlet yang tersandung doping terbagi dua, yaitu 12 orang dari multievent PON dan dua orang lainnya dari multievent Peparnas. Sementara cabang olahraga (cabor) yang terlibat, yaitu empat cabor PON dan dua cabor Peparnas.

“Prosedurnya kami mengambil sampel urine para peraih medali emas, perak, dan pemecah rekor nasional. Contohnya dikirimkan ke badan antidoping internasional di India yang sudah tersertifikasi,” terang Aher, sapaan akrabnya.

Namun, dia menegaskan, hasil uji laboratorium yang telah dilakukan PB PON/Peparnas 2016 kepada para atlet peraih medali emas dan perak serta pemecah rekor nasional tersebut bukan untuk mencari tahu motif mereka, apakah disengaja atau tidak.

Maka dari itu, baik medali yang telah diraih ataupun bonus yang sudah diberikan akan dicabut kembali sampai Dewan Disiplin Antidoping memberikan keputusan final.

Meskipun begitu, tambah Aher, para atlet yang positif menggunakan doping tersebut tetap diberikan kesempatan untuk membela dirinya jika tidak merasa melakukan kesalahan atau tidak sengaja mengonsumsi zat doping.

“Sanksi tetap ada walaupun ringan, bisa berupa teguran dan pemulihan. Kami tidak menoleransi kecurangan dalam meraih prestasi dan kami harapkan pelaksanaan PON/Peparnas tetap bersih termasuk dari doping,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan