Agar Terhindar dari Aksi Kekerasan, Perempuan Diimbau Kuasai Ilmu Beladiri
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Setiap dua jam, ada tiga perempuan di Indonesia menjadi korban kekerasan. Menurut Komisi Nasional (Komnas) Perempuan, terdapat kenaikan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan sejak 2013-2015 hingga 10%.
Fakta menunjukkan, saat ini, kekerasan bukan saja terjadi di ruang-ruang publik, namun justru di rumah sendiri dan pelakunya orang terdekat atau keluarga.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan, tindakan preventif perlu disiapkan oleh seorang perempuan, seperti seperti menguasai ilmu beladiri.
Hal itu dikatakan Netty saat menghadiri Seminar “Girl’s Don’t Be A Victim, Fight Back In 5 Second” yang digagas oleh Perhimpunan Indonesia
Tionghoa (INTI) Jabar di Yayasan Sosial Mutiara Kemakmuran Sejahtera, Jalan Situ Aksan Nomor 33, Kota Bandung, Sabtu (6/8).
“Bagaimana mungkin dapat membangun bangsa ini menjadi kuat, sedangkan anak-anak kita sudah layu sebelum berkembang?” ujar Netty.
Oleh karena itu, Netty sangat mengapresiasi INTI Jabar yang mempunyai kepedulian tentang permasalahan sosial, khususnya yang menimpa kaum termajinalkan, yaitu perempuan.
Netty pun berharap, teknik yang diajarkan dapat mudah dipelajari dan cepat dipahami setiap gerakannya. Sehingga, akan semakin banyak
perempuan yang menguasai teknik beladirinya untuk membela diri dan orang lain.
“Maka saya berharap apa yang dilakukan pada seminar ini dapat menjadi inspirasi oleh kelompok lain untuk mengembangkan hal serupa. Dalam melindungi dan membentengi perempuan dan anak yang sering kali menjadi korban kekerasan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua INTI Jabar Dedy Widjaja mengatakan, ketika perempuan belajar beladiri, bukan untuk menyombongkan diri, tetapi untuk membela diri dari berbagai macam bahaya, seperti tindak kekerasan yang belakangan marak terjadi.
Melalui teknik dasar beladiri Aikido, kata Deddy, perempuan dibekali bagaimana melakukan pertahanan dari tindak kekerasan hanya dalam lima detik.