20 Dokter Dilibatkan Untuk Periksa Hewan Qurban di Bandung
Oleh: Ferry Prakosa
Jurnal Bandung – Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan (Dispertan) Kota Bandung melibatkan 20 Dokter Hewan dari Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) untuk memeriksa kondisi hewan qurban. Kelayakan hewan qurban akan terus dipantau kondisi kesehatannya hingga menjelang Idul Adha.
”Kami membentuk tim pemeriksaan hewan dengan total 60 orang yang akan memantau mulai hari ini sampai hari Idul Adha. Kemudian khusus untuk pos mortem ada 40 orang yang akan mulai bekerja dari hari H sampai H+3 di hari tasrik,” tutur Kepala Dinas Dispertan Elly Wasliah kepada wartawan di Kantor Dispertan Bandung (24/9).
Elly menambahkan, berdasarkan data tahun 2013 lalu ada 26700 hewan qurban yang diperiksa dan beberapa diantaranya tidak bisa dijual belikan. Karena banyak diantaranya yang masih dibawah umur, selain itu juga ada hewan yang sakit dan berbahaya bila di konsumsi oleh manusia. ”Dari 26700 ternak 1700 diantaranya tidak cukup umur dan 400 diantaranya sakit. Mulai dari cacar dan sakit mata,” paparnya.
Menurut Elly, Kota Bandung tidak masuk epidermis virus Antrax. Dispertan juga mengimbau pada masyarakat untuk lebih jeli untuk memilah kondisi hewan qurban. Mulai dari umur, kondisi tubuh dan jugane berapa penyakit lain.
”Kami setiap tahun mengikat tanda layak pada hewan qurban. Disana tertera hewan layak dan sehat untuk dikurbankan dan dikonsumsi. Perlu dilihat juga tahun pemeriksaan yang tertera dan digantung pada setiap leher hewan kurban yang aman,” pungkasnya.