Gubernur Doakan Korban Musibah Mina Menjadi Syuhada
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Gubernur Jawa Barat yang juga Amirul Hajj Ahmad Heryawan menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya terhadap korban meninggal dalam musibah Mina, Kamis (24/9) lalu.
“Atas nama Pemprov Jabar, kami berbelasungkawa yang sedalam dalamnya. Semoga mereka tercatat sebagai syuhada di hadapan Allah SWT. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kesabaran untuk menerima musibah ini,” ujar Aher, sapaan akrabnya dalam surat elektronik kepada Jurnal Bandung dari Pondokan Al-Isla, Aziziyah, Mekkah, Minggu (27/9).
Selain menyampaikan duka citanya, Aher pun berharap pihak berwenang, terutama Kerajaan Arab Saudi dan Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah segera menginvestigasi dan menemukan jamaah haji lainnya yang belum ditemukan.
“Agar segera membuahkan hasil, agar ada kejelasan yang membuat semua pihak bisa tahu terkait sanak saudaranya yang masih belum diketahui kepastiannya,” harap Aher.
Pada Minggu (27/9) dini hari, Kepala Dakker Mekkah Arsyad Hidayat sempat mengumumkan 19 warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia dalam musibah Mina.
Aher sendiri pada Jumat (25/9) lalu sudah mendatangi Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin ketika terjadi simpang siur jumlah jamaah haji asal Jabar yang menjadi korban musibah di Mina.
Selain menanyakan perihal kepastian warganya, Aher juga meminta warga Jabar tetap tenang seraya meminta bersabar menunggu informasi resmi dari pihak terkait.
“Di sisi lain, mari kita dorong bersama kepada Pemerintah Kerajaan Saudi Arabaia untuk melakukan perbaikan demi kenyamanan jamaah ke depan,” ucapnya.
Diakui Aher, setiap hari, dia pun menerima banyak informasi dari jamaah haji yang mengabarkan banyak jamaah haji asal Jabar yang belum kembali ke pondokan. Mereka langsung mendatangi pondokan Aher di Al-Isla untuk menyampaikan informasi tersebut.
Akan tetapi, keterbatasan mobilitas dan legalitas operasional yang kini sepenuhnya berada di tangan Kepala Daker Mekkah, kata Aher, membuat pihaknya hanya sebatas bisa menunggu kepastian informasi valid dari Kepala Daker Mekkah.
Bahkan, ketika peristiwa Mina terjadi, seluruh jamaah (termasuk rombongan Aher) berada di maktab isolasi guna menghindari kejadian tidak diinginkan.
“Kondisi cuaca juga esktrem, ketika siang hari suhu bisa sampai 50 derajat celcius. Karena itulah, sekalipun kami sudah mendatangi langsung Menteri Agama, namun tetap, penanganan sepenuhnya berada di tangan Daker,” ungkapnya.