Waspadalah! Kebakaran Hantui Warga Selama Ramadhan

Oleh: JB-02

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Warga Kota Bandung diimbau untuk mewaspadai berbagai potensi penyebab kebakaran. Sebab, selama sepekan terakhir saja, lima peristiwa kebakaran terjadi di Kota Bandung.

Kepala Bidang Pemadaman Dinas Penanggulangan dan Pencegahan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung Yosef Heryansyah menyebutkan, terakhir, kebakaran menimpa sebuah rumah di Jalan Kampus V RT9 RW8, Kiaracondong. Dalam kejadian tersebut, seorang penghuni rumah tewas mengenaskan.

“Jadi sepekan memasuki Ramadhan ada lima peristiwa kebakaran. Kejadian pertama kebakaran alang-alang di Jalan Soekarno Hatta, kemudian Jalan Nyengseret, Batununggal Elok, dan Cidurian Utara. Hampir sebagian besar diduga terjadi dari konsleting listrik dan kompor,” ungkap Yosef kepada Jurnal Bandung, Sabtu (27/6).

Menurut Yosef, peningkatan kejadian kebakaran di bulan Ramadhan memang sudah diprediksi sebelumnya. Pasalnya, kata dia, selama bulan Ramadhan, terjadi peningkatan aktivitas masyarakat baik dari segi pemakaian listrik maupun aktivitas memasak.

“Kalau malam kan aktivitas pemakaian listrik meningkat. Belum lagi ibu-ibu yang sudah mulai masak untuk menyiapkan sahur. Jika tidak hati-hati ini bisa menjadi potensi kebakaran,” sebutnya.

Terlebih, kata Yosef, saat ini pun sudah memasuki musim kemarau. Kondisi ini berimbas pada peningkatan suhu pada siang hari. Hal ini pun, menurutnya, bisa menjadi salah satu potensi penyebab kebakaran.

“Kalau sekarang, saat siang, panas sekali jadi sangat berpengaruh. Apalagi, di atap rumah bisa menimbulkan api seperti seng yang mengelupas meleleh karena saking panasnya. Penyebab munculnya api kan ada tiga yakni bahan, udara, dan panas, maka terjadilah api,” terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk berperan aktif meminimalisasi potensi kebakaran, terutama dengan melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap instalasi listrik di rumahnya masing-masing.

“Sebagian besar kebakaran yang terjadi dikarenakan konsleting listrik. Jadi imbauannya untuk mengecek kembali peralatan listrik seperti stop kontak. Jangan menumpuk melebihi beban dan menggunakan alat-alat listrik yang tidak berstandar SNI. Kemudian, ibu-ibu juga harus aktif memeriksakan kompor dan regulator selangnya, karena dari beberapa kejadian, hal hal seperti inilah yang biasanya menjadi penyebab kebakaran,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan