Warga Sunda Sumut Siap Majukan Produk Jabar
Oleh: Redaksi
Jurnal Bandung – Produk Kerajinan Jawa Barat yang sangat banyak dan beragam perlu terus difasiltasi pengembangan pemasarannya. Karenanya, Dekranasda Jabar menyambut baik respon yang disampaikan oleh Ketua Paguyuban Wargi Sunda Jejen, pada silaturahim yang dilaksanakan diisela-sela kunjungan kerja Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan dengan pengurus dan anggota Paguyuban Wargi Sunda Pangumbaraan Medan Sumatera Utara di Hotel Santika Medan, Jum’at 5 Juni 2015
Netty memberikan apresiasi keberadaan Paguyuban Wargi Sunda di beberapa provinsi di Indonesia saat ini, tidak hanya sekedar berkumpul namun sudah berkiprah turut medukung program Pemprov Jawa Barat. Seperti dalam masalah perlindungan anak dan trafiking, pengembangan seni budaya serta dalam pengembangan pemasaran produk kerajinan Jawa Barat.
Netty berharap warga Jawa Barat yang tinggal di perantauan mengetahui program, kinerja dan turut peduli terhadap program pemerintah Jawa Barat. Karena Jabar dengan jumlah penduduk terbesar sekitar 46 juta jiwa atau sekitar 20 % dari jumlah penduduk Indonesia, baik buruknya kondisi Jawa Barat berpengaruh pada kondisi nasional. Oleh karena itu berbagai program yang dilaksanakan Pemprov Jawa Barat perlu didukung masyarakat baik yang berada dan tinggal di Jawa Barat maupun yang berada di perantauan.
Disamping itu, menurut Netty, Sunda sebagai salah satu etnis terbesar ke-2 di Indonesia memang harus bersatu dan sudah saatnya berkiprah di kancah Nasional. Dirinya mendukung ungkapan yang disampaikan oleh DPD Formas Sunda Sumut Dede Zainul dalam sambutannya yang mengatakan sudah saatnya orang sunda meninggalkan kebiasaan “mangga tipayun menjadi punten kapayunan ” (Kebiasaan orang sunda yang selalu mengalah “silahkan duluan menjadi mohon maaf saya duluan”). Karena sejarah telah membuktikan beberapa warga Sunda seperti Raden Dewi Sartika, Oto Iskandar Dinata, Umar Wirahadikusumah telah berkiprah di kancah Nasional.
Ketua Paguyuban Wargi Sunda Sumut Jejen menjelaskan bahwa di Sumut warga sunda sudah eksis, bahkan diabadikan dengan nama jalan PWS (Paguyuban Warga Sunda), atau nama jalan Pasundan. Di samping itu, keberadaan paguyuban wargi sunda sudah diperhitungkan oleh pemerintah daerah keberadaan mereka tidak sekedar ada, sesuai dengan motto yang diusung “Tembongkeun Urang Aya Jeung Bisa,” ujar Jejen.
Pengurus dan anggota paguyuban wargi sunda 60 % adalah wirausaha, sisanya pegawai, PNS dan pejabat di institusi atau kesatuan TNI/Polri bahkan salah seorang diantaranya juga sebagai Ketua UKM Kota Medan dan siap mendukung sebagai agen produk untuk memajukan produk Jawa Barat, jelas Jejen.
Melalui Jejen, Paguyuban Wargi Sunda berharap Netty dapat menyampaikan aspirasi pengurus kepada Gubernur Jawa Barat agar difasilitasi sekretariat.
Sementara itu DPD Formas Sunda Sumut Dede Jainul, pada kesempatan tersebut menyampaikan keinginannya untuk mendirikan Rumah Jabar sebagai etalase Jabar serta mengharapkan Gubernur Jawa Barat dapat hadir pada pelantikan pengurus Bengkulu, Sumut, Aceh, Riau, Sumbar pada September mendatang.
Hadir pada pertemuan tersebut Sekjen Formas Sunda Pangumbaraan Pusat H.M. Iqbal, sesepuh Paguyuban yang bertugas sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Militer Sumut Kol. Yan Mulyana, Ketua PWS periode 2012 -2015, Korwil Kalimantan serta pengurus dan anggota PWS Sumut.