Warga dan Mucikari Saritem Ngadu Uangnya Dibawa Kabur PSK

Oleh: JB-02

PSK Saritem Diamankan Dalam Razia Besar-Besaran
Foto net

Jurnal Bandung – Sejumlah warga Saritem mengadukan keluhannya langsung kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang sengaja mendatangi warga untuk berdialog pasca penertiban eks lokalisasi prostitusi Saritem, belum lama ini.

Seperti yang disampaikan Siti Hasanah, salah seorang warga Saritem. Menurut Siti, banyak pekerja seks komersial (PSK) Saritem yang berutang kepadanya.

“Saya pedagang, saya jualan pakaian dan makanan. Uang saya banyak di PSK-PSK, mereka pada ngutang ke saya,” ungkap Siti dalam dialog yang digelar Jumat (29/5).

Sama halnya dengan Siti, seorang mucikari Momon mengaku kini dibayang-bayangi utang yang cukup besar pasca penertiban tersebut. Menurutnya, delapan PSK asuhannya meninggalkan utang hingga Rp80 juta.

“Anak buah saya pada kabur, mereka ninggalin utang sampai Rp80 juta,” ungkap Momon yang mengaku berprofesi sebagai mucikari sejak 2005 silam itu.

Dalam dialog tersebut, Siti dan Momon bersama sejumlah warga Saritem lainnya mengharapkan solusi dari Pemkot Bandung, terutama terkait keberlangsungan hidup mereka.

Menanggapi pengaduan warganya itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjanji memberi solusi terbaik untuk warga Saritem, salah satunya bantuan modal melalui program kredit Melati (melawan rentenir).

“Saya mau cari solusi, syaratnya satu tidak boleh seperti ini lagi,” tegas Emil, sapaan akrabnya yang langsung disambut sedikit penolakan warga.

Tak hanya itu, Emil juga akan memberikan bantuan kepada warga yang mengalami kerugian pasca penertiban.

‪”Yang penting taat aturan hukum. Selama bapak ibu KTP (kartu tanda penduduk) Bandung, bapak ibu itu kanyaah saya,” ucap Emil.

Kapolrestabes Kota Bandung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol yang turut serta dalam dialog tersebut menyatakan, pihaknya kini sudah menahan enam orang mucikari. Sementara ratusan PSK yang terjaring dalam penertiban sudah diserahkan kepada Pemkot Bandung untuk didata dan diberikan pembinaan.

Yoyol menambahkan, pihaknya juga kini tengah melakukan pengembangan kasus Saritem, untuk mencari para ‘pemain’ besar yang ‘bermain’ di eks lokalisasi Saritem.

“Namanya ada, kita sedang cari. Kita harus membuktikan siapa (yang membawa para PSK) ini,” tegasnya.‬

Berdasarkan keterangan Ketua RW 09, Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir Masnu. Pada 2007 silam, ada sekitar 600 PSK yang kerap beroperasi di 75 rumah di kawasan Saritem. Namun, sebelum ditertibkan, jumlah PSK hanya sekitar 300 orang.

“Sementara jumlah rumah ada 54 rumah karena 21 rumah lainnya sudah dibebaskan Pemkot 2007 lalu,” katanya.

Tinggalkan Balasan