Walhi Dorong Pemkot Bandung Edukasi Warganya Budayakan Pengelolaan Sampah Berwawasan Lingkungan

Oleh: Redaksi

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Organisasi lingkungan hidup independen Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat mendorong Pemkot Bandung untuk mewujudkan pembangunan instalasi pengolahan sampah terpadu berwawasan lingkungan.

Seperti diketahui, Pemkot Bandung bersama Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan berencana membangun pusat pengolahan sampah terpadu dengan memanfaatkan teknologi biodigester berkapasitas hingga 200 ton sampah per hari.

Rencana tersebut juga merupakan bagian upaya strategis yang dicanangkan Pemkot Bandung dalam pengelolaan sampah dan desentralisasi pengolahan sampah dimana sampah akan dikelola dalam skala yang lebih kecil.

Ketua Walhi Jabar Dadan Ramdan mengapresiasi kebijakan Pemkot Bandung tersebut. Menurutnya, teknologi biodigester merupakan salah satu upaya pengolahan sampah berwawasan lingkungan.

“Harus ada upaya-upaya strategis dan kita mendukung itu. Kalau Pemerintah Kota Bandung membangun desentralisasi dengan skala yang lebih kecil, kita apresiasi itu. Itu menjadi upaya yang harus didukung terus,” tutur Dadan kepada jurnalbandung.com, Senin (25/7).

Oleh karena itu, pihaknya mendorong Pemkot Bandung untuk mewujudkan pembangunan instalasi pengolahan sampah berwawasan lingkungan tersebut. Dia pun yakin, APBD Kota Bandung mampu memberikan dukungan untuk mewujudkannya.

“Sekarang tinggal tunggu saja aksinya,” ucap Dadan.

Lebih jauh Dadan mengatakan, mengacu pada Undang-Undang Nomor 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, pihaknya pun akan terus memberikan dorongan kepada Pemkot Bandung untuk mewujudkan pengelolaan sampah terpadu dan berkepanjangan.

“Skala penanganan sampah harus jangka panjang. Tidak bisa sporadis, tentatif, apalagi responsif, tapi harus dalam rangka membangun sebuah kota berkelanjutan,” terang Dadan.

Selain memanfaatkan teknologi biodigester, Dadan pun mendorong Pemkot Bandung terus mengedukasi warganya agar membudayakan pengolahan sampah berwawasan lingkungan, seperti konsep 3 R (reduce, reuse, recycle/daur ulang sampah) maupun komposting dalam upaya desentralisasi pengolahan sampah.

“Jadi, jangan hanya ada alat, Pemkot Bandung harus memberikan pendampingan. Ini adalah modal untuk mengubah perilaku dan sikap warga. Anggaran pun harus mendukung upaya pendampingan ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan