Wacana Pemindahan Ibu Kota Jabar, Andri : Gubernur Sedang Cari Sensasi
Oleh : Redaksi
Jurnalbandung.com – DPRD Kota Bandung menilai wacana pemindahan ibu kota provinsi Jawa Barat dari Kota Bandung ke daerah lain bukan sesuatu yang urgent.
Yang terpenting saat ini adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat secara merata disetiap wilayah di Jawa Barat.
Anggota DPRD Bandung Andri Rusmana menilai, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil nampaknya sedang mengigau. Karena dia melihat ada hal yang jauh lebih penting ketimbang mengeluarkan wacana untuk memindahkan ibu kota.
“Pertama memang gubernur jangan latah (mengikuti rencana Presiden Jokowi memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim). Harusnya gubernur memikirkan pemerataan kesejahteraan di Jabat bukan memikirkan pindah ibu kota,” katanya, saat dihubungi, kemarin.
Dia juga menyebut, wacana pemindahan ibu kota ini terlalu bermuatan politis. Apalagi dikeluarkan hampir berbarengan dengan rencana pemindahan ibu kota yang digagas Presiden Joko Widodo.
“Jangan karena gubernur kita ini selebgram jadi buat sensasi nasional,” ucapnya.
Politisi PKS ini menyatakan tidak sepakat bila wacana pemindahan ibu kota provinsi digulirkan saat ini. Karena menurutnya masih banyak pekerjaan rumah yang harusnya menjadi fokus perhatian gubernur saat ini.
“Kalau misalkan isu digulirkan sekarang jelas-jelas kurang tepat. Kenapa harus pindah, sementara masih banyak pekerjaan rumah yang jauh lebih perlu perhatian di Jabar,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, Kota Bandung masih sangat layak menjadi ibu kota provinsi. Apalagi Pemkot di bawah kepemimpinan Oded M Danial sedang berupaya melakukan pembenahan.
“Bandung hari ini, Mang Oded sedang bangun Bandung. Terkait kemacetan, kita harusnya duduk bersama. 2020 juga ada beberapa pembangunan jembatan layang. Bandung sebagai kota jasa, mudah-mudahan dengan inovasi Bandung bisa lebih baik,” ujarnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mewacanakan pemindahan ibu kota provinsi Jabar dari Bandung ke daerah lain. Terdapat tiga daerah yang disiapkan untuk dijadikan sebagai lokasi pusat pemerintahan baru.
Pertama Tegalluar di Kabupaten Bandung, Walini di Kabupaten Bandung Barat dan Kertajati di Kabupaten Majalengka. Ke tiga lokasi itu dipilih, karena memiliki potensi perekonomian ke depannya.