Tunggu Tol Bocimi, Proyek Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang Segera Dibangun
Oleh : Yuga Khalifatusalam
Jurnalbandung.com – Rencana proyek pembangunan jalan tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang bakalan terlaksana ketika pembangunan jalan tol Bocimi telah diselesaikan. Meskipun sudah masuk dalam rencana proyek nasional dan sudah ditandatangi oleh Menteri PUPR, namun memang bukan tugas mudah untuk melaksanakan proyek yang akan dimulai pada 2018 mendatang.
Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa mengatakan proyek yang direncanakan merupakan lanjutan dari Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi tersebut sudah direncanakan sejak 2008 lalu.
“Permasalahannya selesai setelah tol ini masuk dalam rencana umum jaringan jalan tol yang ditetapkan Menteri PUPR,” katanya dihubungi, Senin (8/5).
Meskipun sulit, Iwa mengatakan pemerintah provinsi Jawa Barat akan tetap mendukung dalam pembangunan jalan tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang. Karena bagaimanapun menurut Iwa, dengan adanya tol ini akan memecah kemacetan yang selama ini terjadi di Sukabumi dan Padalarang.
“Tol ini bisa memecah kemacetan yang terjadi di Sukabumi dan Padalarang,” ujarnya.
Lebih lanjut Iwa menjelaskan, pihak Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar sudah menuntaskan feasibility studi [FS] dan details engineering design [DED] proyek sepanjang 61 kilometer tersebut. Jalan tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang bakal dibangun sepanjang 60 km dan terbagi dalam dua fase.
“Proyek tol ini sebetulnya secara desain sudah lebih mudah karena Tol Bocimi sudah berjalan,” tuturnya.
Menurut data BPJT, bagian pertama adalah jalan tol ruas tol Sukabumi-Ciranjang sepanjang 28 kilometer akan menelan biaya investasi senilai Rp 1,46 triliun, biaya tanah Rp 129 miliar dan biaya konstruksi Rp82 miliar.
“Sementara bagian kedua adalah tol Ciranjang-Padalarang rencananya membentang sepanjang 33 kilometer dan membutuhkan biaya investasi senilai Rp 3,57 triliun,” tuturnya.
Jika proses ini sudah dimulai maka pihaknya saat ini terus mendorong agar persoalan di lapangan yang menghambat penuntasan tol Bocimi juga bisa diselesaikan pihak Pusat.
“Apabila nanti arah dari Jakarta ke Sukabumi aksesnya belum ada, maka jangan harap ada investor yang berminat membangun tol dari Cianjur,” paparnya.
Pihaknya sendiri menyarankan agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemprov Jabar dan daerah memfokuskan pembangunan tol Bocimi. “Faktor eksternalnya masih dominan, jika Bocimi beres selain Tol Ciranjang-Padalarang, barangkali jalur Puncak II juga bisa sekalian berjalan,” tuturnya.
Kadis Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar M Guntoro mengatakan faktor konektifitas Bocimi dengan Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang tersebut memang menentukan keberlangsungan proyek. “Ini tol satu kesatuan dengan Bocimi, kalau ini terbangun maka dari Ciawi-Sukabumi kemacetan akan teratasi,” katanya.
Namun Guntoro menilai tidak seksinya proyek tersebut juga dikarenakan profil lahan yang akan dibebaskan sama beratnya dengan Bocimi. Menurutnya sepanjang pemerintah siap mengalokasikan anggaran besar untuk pembebasan lahan maka investor bisa saja tertarik. “Masalahnya kan ketika lahan dulu siap, pemerintahnya belum siap anggaran, begitu terus,” ujarnya.