Tidak Lama Lagi, Gedung Sate Akan Punya Museum Tercanggih di Indonesia
Oleh: Yuga Khalifatusalam

BANDUNG – Sebuah museum dengan konsep canggih dan modern akan segera dibangun di Gedung Sate, sebuah gedung bersejarah di Kota Bandung yang selama ini digunakan sebagai pusat aktivitas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Museum ini nantinya akan dilengkapi berbagai fasilitas digital, sehingga akan memudahkan pengunjung mengakses berbagai informasi terkait sejarah Gedung Sate dan Kota Bandung.
Ditemui seusai rapat pembangunan museum ini, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan, nantinya, museum yang ditargetkan selesai pada 2017 mendatang ini akan menjadi museum tercanggih di Indonesia dengan anggaran hingga Rp16 miliar.
“Akhir tahun ini DED (detail engineering design) akan kita sempurnakan kalau bisa Februari (2017) sudah dikerjakan. Ruangan di Gedung Sate yang nanti dipakai museum juga kecil, tapi semua informasi (gambar, tulisan, film) tentang Gedung Sate akan bisa kita dapatkan,” tutur Deddy Mizwar kepada Jurnal Bandung, Jumat (12/2) sore.
“Makanya teknologi digitalnya sangat mendukung. Kita juga nanti ambil rujukan dari beberapa museum terkemuka di Eropa. Mungkin ini nanti bisa jadi museum tercanggih di Indonesia,” tambah Deddy.
Untuk menjadikan Gedung Sate sebagai sebuah museum, kata Deddy, hal itu sangatlah mudah. Sebab, menurut Deddy, selama ini pun Gedung Sate sudah menjadi artefak.
“Gedung Sate ini sendiri adalah artefak, Gedung Sate adalah museumnya tapi pusat informasi museum hanya ruangan kecil saja,” imbuhnya.
Sementara itu, pihak Leiden University, Belanda yang akan menjadi mitra pengumpulan data museum, yang juga arsiparis lembaga independen tentang kearsipan negara Hindia Belanda Nico Van Horn mengungkapkan, banyak sekali informasi terkait Gedung Sate yang bisa didapatkan di Belanda, termasuk keterlibatan salah satu insinyur asal Indonesia yang turut membangun Gedung Sate, yakni Martinus Putuhena.
“Data seperti putusan kapan gedung ini harus dibangun dan alasan kenapa gedung ini harus dibangun, yaitu pindahnya Pemerintahan Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung. Dan ini (Gedung Sate) adalah gedung pertama yang sulit pindah,” ungkap Nico.