Tekan Kemacetan, Dishub Jabar Imbau Eksportir Gunakan Kereta Api
Oleh: Yuga Khalifatusalam
Jurnalbandung.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat mengimbau para pelaku ekspor-impor menggunakan jasa kereta api barang rute Tanjung Priok-Bandung untuk menekan kemacetan di jalan raya.
Kepala Dishub Jabar Dedi Taufik mengaku, sudah berkomunikasi dengan para pengusaha logistik, agar mereka memanfaatkan kereta barang Tanjung Priok-Bandung.
Apalagi, lanjut Dedi, kini ada persoalan transportasi terkait rekayasa lalu lintas di Tol Cipularang pascabergesernya pilar Jembatan Cisomang.
Selain itu, di jalur tengah, tepatnya di Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, terdapat kerusakan jalan yang mengganggu arus barang dari Cirebon ke Bandung maupun sebaliknya.
“Memakai kereta api barang itu memang jadi pilihan ekstrem,” ujar Dedi di Bandung, Rabu (18/1).
Menurutnya, upaya pemerintah mengurangi beban kendaraan di Tol Cipularang pascabergesernya pilar Jembatan Cisomang menjadi konsentrasi lintas sektoral.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar pun, menurutnya, sudah turut memikirkan solusi jangka panjangnya, salah satunya melalui pemanfaatan kereta barang dari Gedebage, Kota Bandung ke Tanjung Priok maupun sebaliknya.
“Jangka pendek cukup rekayasa lalu lintas, penggunaan kereta ini bagian dari antisipasi jangka panjang,” tuturnya.
Berdasarkan data yang dikantonginya, lalu lintas angkutan barang dari Bandung atau menuju Bandung via Tol Cipularang saja, per harinya mencapai 8.000 angkutan barang.
Angka ini dinilai sangat tinggi dan akan terus naik jika pengusaha tidak mengalihkan pilihan ke kereta api barang.
“Per hari itu ada 6 kereta dan bisa mengangkut 120 kontainer per hari, PT KA sudah siap,” katanya.
Dedi berharap, sosialisasi terus menerus yang dilakukan pihaknya membuat pergerakan barang dapat beralih ke kereta api.
“Tidak bisa kita terus mengandalkan rekayasa lalu lintas di jalan, sementara peran kereta api bisa lebih dioptimalkan,” pungkas Dedi.