Tekan Biaya Naik Haji, BPIH Segera Lakukan Investigasi
Oleh: Yuga Khalifatusalam
Jurnal Bandung – Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) bersikeras menurunkan biaya naik haji di Indonesia yang selama ini dinilai lebih mahal dibandingkan dengan negara lain.
Ketua Panja BPIH Sodik Mujahid menyatakan, untuk menekan mahalnya biaya naik haji di Indonesia, pihaknya akan segera melakukan investigasi.
Dia mengatakan, Kementrian Agama (Kemenag) sebelumnya menyatakan bahwa biaya naik haji pada tahun ini turun hingga 25 dolar. Pernyataan dari Kemenag tersebut dianggap Sodiq hanya basa-basi agar pihaknya tidak melakukan investigasi.
“Saya perlu mengklarifikasi usulan Kementerian Agama yang menyatakan biaya naik haji turun. Itu sebetulnya inisiatif kami dan itu sesuai dengan rapat kerja evaluasi haji. Ini sempat ramai di komisi VIII karena Menteri Agama mengklaim,” ucap politisi dari partai Gerindra ini kepada Jurnal Bandung, di Bandung, Kamis (26/2).
Pihaknya akan melakukan investigasi mulai dari ongkos penerbangan, transportasi darat, hingga biaya penginapan. Sodiq pun mengaku akan terjun langsung mengeceknya, bahkan pihaknya akan melakukan pengecekan langsung ke Arab Saudi.
“Selama ini transportasi darat di Arab Saudi dikendalikan oleh para calo. Kita kan sudah berlangganan haji selama puluhan tahun, masa tidak bisa langsung ke pihak pertama. Tanggal 13 Maret nanti saya berangkat ke Arab Saudi untuk melakukan investigasi,” ucap Sodiq.
Dia menjelaskan, jika biaya penerbangan dan katering bisa ditekan maka biaya haji pun bisa lebih murah. Sebab, kata Sodiq, dari total biaya haji, 60%-nya digunakan untuk biaya penerbangan.
“Mungkin April kita bisa tentukan kisaran harga penurunannya. Yang jelas kami ingin penurunan lebih jauh dari yang ditentukan oleh pemerintah. Nanti kita bandingkan setelah proses investigasi,” ujarnya.
Sodiq menandaskan, di Indonesia, kuota haji setiap tahunnya mencapai 160-180 ribu jamaah. Setiap jamaah dikenakan biaya hingga Rp35 juta agar bisa berangkat ke tanah suci.