Setelah Jadi Khotib Salat Gerhana, Aher Berdecak Kagum Saksikan Gerhana Matahari di Halaman Gedung Sate

Oleh: Redaksi

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Fenomena alam gerhana matahari total (GMT) yang membuat heboh masyarakat Indonesia juga mendapat perhatian khusus Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Setelah selesai berkhutbah di Masjid Al-Muttaqin, di lingkungan kompleks Gedung Sate Bandung, Gubernur yang akrab disapa Aher itu tak ingin melewatkan begitu saja fenomena alam yang juga menjadi daya tarik masyarakat dunia.

Didampingi Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, jajaran pejabat Pemprov Jabar, serta masyarakat, dengan menggunakan kacamata khusus, Heryawan pun menyaksikan langsung gerhana matahari melintasi langit Kota Bandung hari ini, Rabu (9/3) sekitar pukul 07.15 WIB.

Meskipun di beberapa daerah di Pulau Jawa, termasuk Kota Bandung, GMT tidak bisa disaksikan, namun masyarakat Jabar tetap bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, sekitar 88%.

Heryawan mengatakan, gerhana matahari merupakan fenomena alam yang menggambarkan betapa teraturnya alam semesta yang dirancang dan diciptakan Allah SWT.

“Kita berdecak kagum atas keteraturan ini,” ucap Heryawan sambil antusias menyaksikan detik-detik terjadinya gerhana matahari.

Dia pun menjelaskan, dalam agama Islam, saat terjadi gerhana, umat muslim diperintahkan untuk mengucap takbir, berdoa, melaksanakan salat, dan melihat langsung dengan kasat mata maupun alat bantu.

“Alhamdulillah kita semuanya di Jawa Barat, di halaman Gedung Sate sudah melihat kemudian kita sebelumnya melaksanakan shalat di Masjid Al-Muttaqin, kita bisa melihat kasat mata dan pakai alat, itu terlihat sangat indah, saya kira ini sangat unik, menakjubkan,” ujarnya.

Heryawan mengimbau masyarakat untuk mensyukuri adanya fenomena ini, dengan tidak mengait-ngaitkannya dengan mitos-mitos maupun anggapan yang tidak benar.

“Dua tanda kebesaran Allah adalah bulan dan matahari, semua kejadian alam adalah kehendak-Nya dan jangan mengait-ngaitkan dengan kehidupan manusia,” ucapnya.

“Kita harus bersyukur dengan cara melipatgandakan ikhtiar kita untuk mengelola alam semesta, mengelola bumi Jawa Barat dengan pengelolaan yang berkesinambungan untuk masa depan Jawa Barat yang lebih sejahtera, itu dampaknya,” sambung Heryawan.

Seperti diketahui, di Indonesia, gerhana matahari total hanya melintasi 11 provinsi, dan diperkirakan baru akan terjadi lagi di tempat yang sama sekitar 350 tahun lagi.

Karena itu, pada gerhana matahari total yang terjadi hari ini, banyak wisatawan lokal dan mancanegara mengunjungi daerah-daerah yang dilintasi tersebut.

Gerhana matahari total adalah fenomena alam dimana posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Posisi ini menyebabkan sebagian permukaan bumi akan terkena bayangan gelap bulan yang mengakibatkan wilayah-wilayah yang terkena bayangan ini akan gelap selama beberapa menit.

Tinggalkan Balasan