Sesuai Arahan Jokowi, PT DI Akan Segera Direlokasi ke Majalengka

Oleh: Redaksi

Foto Redaksi
Foto Redaksi

Jurnal Bandung – PT Dirgantara Indonesia (DI) akan dipindahkan dari Bandung ke Kabupaten Majalengka, tepatnya di kawasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati, Majalengka.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT DI Budi Santoso seusai bertemu dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) diĀ Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (18/8).

“Kita tadi minta izin (ke Gubernur) suatu saat PT DI ini pindah dari Bandung, tapi tetap di Jawa Barat, yaitu ke Kertajati,” ungkap Budi seusai pertemuan dengan Gubernur.

Budi mengaku, hal tersebut dilakukan atas arahan dari Presiden Joko Widodo. Menurutnya, lokasi PT DI seluas 45 hingga 50 hektare saat ini sudah tidak memungkinkan sebagai lokasi pabrik pesawat, sehingga Jokowi pun ingin PT DI bisa pindah ke lokasi yang lebih luas dengan harapan akan memberikan dampak terhadap kemajuan industri pesawat terbang nasional.

Rencananya, PT DI di Kertajati akan menempati lahan dengan luas 5 atau 6 kali lipat luas lahan PT DI di Bandung. Budi pun mengungkapkan, hal tersebut bisa terealisasi dua atau tiga tahun mendatang karena pihaknya perlu menyiapkan berbagai hal terkait lahan dan gedung perkantorannya.

“Rencana ini jangka panjang, karena untuk pesawat yang sekarang kita kerjakan di Bandung, tapi produksinya akan dikerjakan juga di Kertajati. Kita akan secara bertahap melakukan pemindahan dari Bandung ke Kertajati,” terang Budi.

“Tapi tidak semua ke sana (Kertajati), yang kemungkinan masih agak lama ada di sini (Bandung) untuk produksi alutsista. Karena kita juga kan akan buat pesawat tempur, bisa jadi akan tetap di Bandung,” tambahnya.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyambut baik usulan dari Presiden ini. Menurutnya, Bandara Kertajati memilik area yang luas ditambah dengan kawasan aerocity-nya. Sehingga, menurut Aher, PT DI sangat memungkinkan untuk dipindahkan ke Kertajati atau satu kawasan dengan BIJB Kertajati.

“Saya juga tadi sudah bicara dengan Dirut BIJB, Pak Virda. Dalam kawasan rancangan aerocity BIJB itu sudah ada di sebelah mana (lokasi) untuk PT DI,” kata Aher, sapaan akrab Gubernur seusai bertemu dengan Dirut PT DI.

Kawasan aerocity BIJB memiliki luas lahan hingga 3.600 hektar dan akan terus berkembang menjadi kawasan komersial ke depannya. Apabila PT DI membutuhkan luas lahan lima hingga enam kali lipat dari luas PT DI di Bandung, ini berarti dibutuhkan luas lahan antara 250 sampai 300 hektare.

Hal ini ini pun, lanjut Aher, akan memberikan dampak baik bagi BIJB serta industri penerbangan dan industri pesawat nasional. Kedua industri yang sangat berkaitan ini akan bisa saling mendukung dan berkembang secara bersamaan serta memberikan manfaat untuk masyarakat.

“Ini akan jadi kolaborasi yang baik, yang menjamin industri kedirgantaraan kita termasuk bandara ya, industri penerbangan. Kalau industri pesawat ini bisa memasok kebutuhan maskapai untuk transportasi antar-pulau di Indonesia, saya kira ini jawabannya,” pungkas Aher.

Tinggalkan Balasan