Sempat Ditawari Jadi Imam, Aher akan Salat Gerhana Bersama Jokowi di Bangka Belitung
Oleh: Bayu Wicaksana
Jurnal Bandung – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku sempat ditawari menjadi imam salat gerhana matahari yang akan berlangsung di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Menurut rencana, salat gerhana ini akan dihadiri Presiden Joko Widodo. Heryawan menerima tawaran jadi imam tersebut dari Gubernur Bangka Belitung.
“Waktu di telepon, saya diminta jadi imam,” kata Heryawan kepada jurnalbandung.com di Gedung Sate, Bandung, Jumat (4/3).
Namun, Gubernur yang akrab disapa Aher itu mengaku enggan mendahului pihak yang lebih berwenang terkait hal tersebut.
“Saya bilang jangan tamu lah, kan ada MUI (Majelis Ulama Indonesia),” ucapnya.
Meski batal menjadi imam, Heryawan mengaku dirinya akan tetap pergi ke Bangka Belitung untuk memenuhi undangan tersebut.
Selain menyaksikan fenomena gerhana matahari, dia pun akan melihat perkembangan pariwisata di provinsi yang tergolong cukup maju dan telah mendunia kepariwisataannya.
“Melihat pariwisata di sana juga, sekaligus melihat warga asal Jabar yang tinggal di sana,” sebutnya.
Menurut Heryawan, gerhana matahari merupakan bukti kekuasaan Tuhan.
Bagi umat muslim, saat terjadi gerhana, disunnahkan untuk melaksanakan salat sunnat. Pelaksanaan salat menjadi bukti untuk mengagumi ciptaan Tuhan.
Peluang untuk melaksanakan salat, lanjut Heryawan, sangat terbuka karena momen gerhana ini bertepatan dengan hari libur 9 Maret mendatang.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Jabar, saya mengajak masyarakat untuk sejenak melaksanakan salat gerhana sekaligus mengagungkan asma Allah,” katanya.
Berbeda dengan gerhana bulan, Heryawan menilai, gerhana matahari tergolong fenomena yang jarang terjadi. Terakhir kali dirinya menyaksikan gerhana serupa pada tahun 1983 dan 1988.
“Ini fenomena yang jarang, tiga benda langit membentuk satu garis antara matahari, bulan dan bumi. Dulu, saya (lihat) waktu zaman SMP kelas 3,” ungkapnya.