Rawan Longsor, Tempat Tinggal Korban Longsor Sumedang Harus Direlokasi

Oleh : Redaksi

img-20160922-wa0002
Jurnal Bandung – Sebelum meninjau korban banjir bandang di Kabupaten Garut, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar pun meninjau posko pengungsian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Ciherang, Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9) petang.

Sebanyak 640 pengungsi yang berasal dari Kecamatan Ciherang diungsikan ke Gor Tadjimalela. Persediaan makanan, kasur, selimut dan obat-obatan terlihat memadai untuk para pengungsi. Tim gabungan dari Basarnas, BNPB, Tagana, BPBD, Dinas Sosial, TNI dan Polri juga proaktif membantu para korban longsor.

Dalam kesempatan itu, Deddy Mizwar pun menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga berupa tambahan selimut, makanan dan pakaian yang berasal dari Kemensos dan BNPB.

“Bantuan dari kita sedang dalam perjalanan insya Allah mencukupi, yang jelas sekarang kebutuhan mendasar dulu jangan sampai kelaparan, sakit, nggak bisa buang air, tidur ya,” ujar Deddy di sela-sela tinjauannya.

Deddy meminta agar warga yang terdampak bencana longsor dapat direlokasi ke tempat yang lebih aman. Sebab, rumah-rumah dan sarana umum yang tertimbun longsor yang  menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan luka-luka ini berada persis di lereng bukit jalur Cadas Pangeran.

Truk bertonase tinggi melebihi kapasitas muatan ditambah curah hujan yang tinggi, kata Deddy, juga menjadi salah satu penyebab terjadinya longsor. Dia pun telah berkoordinasi dengan Bupati Sumedang agar segera merelokasi warganya itu.

“Ini harus relokasi karena ini di daerah lereng dimana jalan dilalui truk-truk bertonase tinggi yang melebihi kapasitas, sehingga muncul getaran di jalan ditambah curah hujan yang sangat tinggi sehingga sangat memungkinkan terjadi longsor seperti ini,” paparnya.

Sementara itu, di sepanjang jalur Cadas Pangeran arah Bandung, walaupun sudah dibuka oleh pihak kepolisian, namun masih terjadi kamacetan hingga belasan kilometer. Tak sedikit pun kendaraan dapat bergerak karena timbunan longsor masih ada di beberapa titik badan jalan.

Sebelum meninjau lokasi bencana longsor, Deddy Mizwar bersama DPRD Provinsi Jabar melaksanakan rapat paripurna membahas APBD Perubahan taun 2016. Dalam rapat tersebut, DPRD mengusulkan agar anggaran Pemprov Jabar untuk penanggulangan bencana ditambah.

Deddy mengungkapkan, evaluasi terhadap persoalan lingkunan secara terus menerus dilakukan oleh Pemprov Jabar, termasuk operasi besar-besaran terhadap perusak lingkungan.

“Ini peringatan bagi kita supaya tidak terulang lagi bencana. Jawa Barat ini merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang memiliki potensi bencana tinggi,” terangnya.

“Penebangan pohon di hulu sungai juga harus dihindari jangan dibiarkan oleh instansi terkait. Kesadaran masyarakat kita tumbuhkan terus dan penegak hukum juga harus bergerak lebih cepat terhadap pelanggar lingkungan,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan