Puluhan Bakal Calon Kepala Daerah Gunakan PDIP Sebagai Kendaraan Politiknya
Oleh: Yuga Khalifatusalam

Jurnal Bandung – Partai pemenang Pemilu 2015, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sepertinya menjadi kendaraan politik yang cukup diminati.
Terbukti, sudah ada 23 nama yang tertarik menggunakan PDIP sebagai kendaraan politik dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kota Tasikmalaya, Cimahi, dan Kabupaten Bekasi.
Sekretaris DPD PDIP Jabar Abdi Yuhana mengatakan, selain kader internal, para bakal calon kepala daerah tersebut berasal dari partai lain dan mantan pejabat daerah.
Sebagai contoh, untuk Pilkada Kabupaten Bekasi, PDIP diminati Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bekasi Abdul Khalik.
Selain itu, terdapat juga Ketua DPP Partai Demokrat Munawar Fuad.
“Ada juga dari PPP, Damin Sada,” sebut Abdy kepada jurnalbandung.com di kantor DPD PDIP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa (1/3).
PDIP pun menjadi daya tarik kader partai lain pada Pilkada Kota Cimahi. Menurutnya, politisi Partai Bulan Bintang (PBB) Armet telah resmi mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah dari partainya.
Abdy menegaskan, mereka harus mengikuti setiap aturan dan mekanisme yang ditetapkan PDIP terkait pencalonan ini.
Bahkan, lanjutnya, jika lolos seleksi dan terpilih sebagai calon yang diusung, para politisi ini harus menanggalkan identitas partai sebelumnya.
“Harus keluar dari partai lamanya dan mendaftar jadi kader PDIP. Harus punya KTA PDIP,” tegasnya seraya menyebut pendaftar untuk Pilkada Kabupaten Bekasi sebanyak 10 orang.
Abdy melanjutkan, sejumlah mantan birokrat daerah pun mendaftar sebagai balon PDIP. Mantan Sekretaris Daerah Kota Cimahi Encep Saepulloh kembali mendaftar.
“Di Kota Cimahi ini ada juga (pendaftar) mantan Ketua KPU Cimahi, Ikin Sodikin,” katanya seraya menyebut sudah ada 11 nama yang mendaftar untuk Pilkada Kota Cimahi.