PSK di Jabar Tembus 18.000 Orang, Aher Akui Warganya Rawan HIV/AIDS

Oleh: Redaksi

Jurnalbandung.com – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjambangi lingkungan nelayan, tepatnya di tempat pelelangan ikan (TPI) Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Rabu (16/11).

Maksud kedatangannya untuk mengampanyekan peduli Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Kampanye ini dilakukan bertepatan dengan peringatan hari anti HIV/ AIDS se- dunia tahun 2016.

Gubernur yang akrab disapa Aher ini menyatakan, dari data yang dikantonginya, per 31 Desember 2015, sebanyak 4.154 warga Jabar terinfeksi HIV/ AIDS.

“Tidak ada kota/kabupaten di Jawa Barat yang luput dari bahaya HIV/AIDS,” ungkap Aher dalam kampanyenya.

Lebih mengejutkan lagi, kata Aher, sebanyak 18.100 perempuan di Jabar berprofesi sebagai pekerja seks komersial (PSK) dengan jumlah pelanggan mencapai 826.500 orang.

Artinya, lanjut Aher, potensi penyebaran HIV/ AIDS di Jabar cukup mengancam. Aher menggambarkan, bila setiap pelanggan PSK tersebut memiliki pasangan sah seperti istri, maka potensi penularan HIV/ AIDS akan lebih mengerikan lagi.

Selain pada istri, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini pun berpotensi menular pada anak keturunan yang merupakan generasi penerus bangsa.

“Itu baru penularan hetero-seksual dari PSK, belum dari gay, waria, dan lain sebagainya,” katanya.

Oleh karena itu, Aher mengajak para nelayan untuk terus melakukan upaya pencegahan penyebaran HIV/ AIDS dengan upaya pencegahan sejak dini bagi yang belum terjangkit. Dan bagi yang sudah terjangkit, Aher meminta agar terus semangat memperbaiki masa depannya dengan meningkatkan moralitas kerohanian.

“Mari kita hadirkan komitmen kita sebagai manusia untuk hidup mengabdi kepada Allah SWT dengan taqwa dan patuh kepada- Nya. Itulah yang akan membuat kita hidup terarah, sejahtera, dan lebih bahagia,” ajak Aher.

“AIDS adalah ancaman kita semua. Iman dan taqwa, itulah sebaik-baik pencegahan kemaksiatan yang melanda kita,” tambahnya.

Selain itu, Aher menekankan, kesetiaan antara pasangan suami istri juga menjadi kunci agar terhindar dari penyakit HIV/AIDS. Jika suami isteri saling setia, penularan HIV/ AIDS pada keturunannya pun bisa dihindari.

Selaku masyarakat, Aher pun mengajak semua pihak agar bisa memotivasi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk terus berjuang hingga tidak ada diskriminasi.

“Kita jangan sampai terkena dan mendorong ODHA agar tetap hidup dan terus beriman kepada Allah,” ucapnya.

Kampanye peduli HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi ini diikuti lebih dari 300 nelayan yang nantinya akan menjadi kader untuk menyosialisasikan pencegahan HIV/ AIDS di kalangannya.

Tinggalkan Balasan