Praktik Bisnis Prostitusi Online di Kota Bandung Sulit Terungkap
Oleh: JB-01/JB-02

Jurnal Bandung – Praktik bisnis prostitusi online juga marak terjadi di Bandung. Bahkan, “iklan” bisnis esek-esek di Kota Bandung pun cukup mudah dilacak melalui berbagai media sosial seperti facebook dan twitter serta berbagai media online lainnya.
Namun begitu, praktik bisnis esek-esek online di Kota Bandung tersebut diakui Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sulit diungkap, termasuk melacak para pelakunya.
Menurutnya, sulitnya mengungkap bisnis prostitusi online yang kini marak dilakukan melalui media sosial dikarenakan karakteristik media sosial yang sifatnya sangat cair. Tidak seperti praktik bisnis prostitusi di kawasan lokalisasi.
”Butuh informasi yang jelas, termasuk prostitusi twitter itu yang belum ketemu celahnya. Karena sosial media begitu cair, tidak sesederhana lokalisasi, ada nilai yang tidak matematika,” ujar Emil, sapaan akrabnya kepada Jurnal Bandung di Bandung, Senin (20/4).
Namun begitu, Emil berjanji tidak akan tinggal diam dan akan menindak tegas para pelaku bisnis prostitusi online yang beroperasi di Kota Bandung.
“Ya ditindak saja lah. Prostitusi kan penyakit dari dulu kala. Dimana ada kesempatan kita menindak, pasti kita tindak,” ucap Emil.
Praktik bisnis prostitusi online di Kota Bandung sempat diungkap aparat kepolisian dalam penggerebegan sebuah rumah di Jalan Dewi Sartika, Gang Ijan Nomor 55, Kelurahan Pungkur, Kecamatan Regol, Kota Bandung yang diduga dijadikan lokasi bisnis esek-esek.
Dalam penggerebegan yang dilakukan Satreskrim Polrestabes Bandung itu, polisi berhasil menangkap enam mucikari yang mempekerjakan puluhan perempuan seks komersial (PSK).
Penggerebegan dilakukan setelah polisi menerima laporan dari seorang perempuan berinisial LH, 17, yang mengaku dipaksa dipekerjakan sebagai PSK di rumah tersebut.
“Setelah menerima laporan dari salah satu korban yang kabur dari tempat tersebut, kami langsung mendatangi TKP dan mengamankan 29 PSK dan 6 Germo,” ungkap Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Yoyol.
Salah seorang germo Novi, 38, mengaku dirinya mengelola bisnis prostitusi. Selain di rumah, Novi juga mengaku menjalani bisnis prostitusi online melalui facebook dan blackberry messenger.
“Biasanya tamu ada yang datang sendiri, kadang nelfon dulu. Ada juga yang tau dari facebook dan ВВМ,” akunya.
Kini, puluhan PSK yang diamankan dalam penggerebegan itu sudah didata dan akan dikirim ke Rumah Rehabilitasi Sosial Bina Mandiri milik Dinas Sosial Provinsi Jabar di Palimanan, Cirebon untuk menjalani rehabilitasi.
”Kami bekerja sama dengan Pemprov Jabar, langsung diantarkan ke Palimanan kemarin malam untuk dilakukan pembinaan di sana. Kami belum punya data dari mana asal mereka, kami baru mendata jumlah yang diberikan dari Polres,” ungkap Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung Dodi Ridwansyah kepada Jurnal Bandung, Senin (20/4).