Pendemo Ahok Diminta Tertib, Aher: NKRI Harga Mati
Oleh: Bayu Wicaksana

Jurnal Bandung- Warga Jawa Barat yang akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi demonstrasi 4 November besok diimbau menjaga ketertiban dan keamanan.
Meski aksi unjuk rasa yang dialamatkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok atas dugaan penistaan agama ini merupakan hak konstitusi warga negara, namun bukan berarti bisa dilakukan tanpa aturan.
Hal itu diungkapkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan saat memimpin apel siaga kebangsaan, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (3/11).
Apel yang dipimpinnya ini dihadiri juga Kapolda Jabar, Kasdam III/Siliwangi, dan Ketua DPRD Provinsi Jabar.
Aher, sapaan akrab Gubernur Jabar optimistis warganya yang ikut berdemo mampu menjaga ketertiban dan keamanan selama di Jakarta.
“Jabar paling aman, tenteram. Tabiat silih asah, silih asuh, Siliwangi,” katanya.
Dia pun menilai, menjaga kondusivitas keamanan mutlak harus dilakukan semua pihak. Berbagai potensi kerusuhan yang akan terjadi pada demo tersebut harus dihindari dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan.
Semangat persatuan dan keyakinan ini, menurutnya, menjadi energi positif dalam menjalankan pembangunan.
“Tanpa kondusivitas, pembangunan akan sulit dilakukan. Dan itu akan berpengaruh pada kualitas masyarakat kita,” kata Heryawan.
Lebih lanjut dia menegaskan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan harga mati. Sehingga, dia mengutuk keras pihak-pihak yang memanfaatkan demo ini untuk memecah belah bangsa.
“Mari bangun persatuan dan kesatuan. NKRI tidak boleh berubah sampai kapanpun. Ini final, jangan berdiskusi ini lagi,” tegasnya.
Setiap perbedaan yang ada, lanjut Heryawan, harus dianggap sebagai hal positif yang bisa menambah kekayaan Indonesia. Terlebih, kata dia, persamaan yang ada di setiap anak bangsa ini lebih banyak dibanding perbedaannya.
“Allah menciptakan perbedaan dan persamaan. Persamaan lebih banyak daripada perbedaan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak bersatu,” tandasnya.
Kasdam III/Siliwangi Brigjen JP Sembiring optimistis dengan pengamanan yang dilakukan. Menurutnya, setiap petugas yang bersiaga mampu mengantisipasi setiap potensi yang ada.
“Di setiap perbatasan ada petugas. Jangan didramatisir,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari masyarakat agar tetap tenang dalam menyikapi dugaan penistaan agama. Menurutnya, upaya hukum tengah dilakukan aparat berwenang.
“Biarkan proses hukum berjalan. Kita percayakan kepada aparat penegak hukum,” singkatnya.