Pembangunan Konstruksi Kereta Cepat Bandung-Jakarta Libatkan 39.000 Tenaga Kerja
Oleh: Yuga Khalifatusalam
BANDUNG – Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung diharapkan mendongkrak perekonomian di Jakarta dan Bandung.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hangoro Budi Wiryawan menyebutkan, kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun dengan investasi US Dolar 5,573 miliar.
Dijelaskan Hangoro, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini mandiri. Artinya, pembiayaannya tidak menggunakan dana APBN.
”Kereta cepat Jakarta-Bandung tidak menggunakan dana APBN serta tanpa adanya jaminan pemerintah. Investasi ini dibiayai secara mandiri oleh konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium China,” tutur Hanggoro dalam acara Ground Breaking Kereta Cepat Jakarta-Bandung di kawasan Walini, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (21/1).
Dia menuturkan, ada empat BUMN yang menjadi konsorsium dalam pembangunan kereta cepat ini, yang bekerja sama dengan perusahaan patungan dan dinamai PT KCIC.
”Konsorsium BUMN tersebut yakni PT Wijaya Karya (Persero) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. Keempat perusahaan tersebut beberapa waktu lalu telah membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), selanjutnya berkolaborasi dengan Konsorsium China dengan mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT KCIC,” paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, demi mengejar target penyelesaian pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, pengerjaan kontruksinya akan langsung dikerjakan.
”Setelah ground breaking ini, kita langsung melakukan pengerjaan kontruksi. Ini kita lakukan untuk mengejar target kontruksi tuntas 2018, sehingga kereta cepat sudah beroperasi 2019 nanti,” katanya.
Proyek kereta cepat ini, lanjut Hanggoro, akan menyerap tenaga kerja sebanyak 39.000 orang. Saat pembangunan kontruksi TOD, akan melibatkan 20.000 orang, sedangkan operasional TOD mencapai 28 ribu.
Hanggoro menambahkan, nantinya, dalam satu kali perjalanan, kereta cepat mampu mengangkut 583 orang. Dalam situasi puncak, tambah dia, kereta cepat juga dapat digabungkan menjadi dua set.
“Jika digabungkan total penumpang bisa lebih dari 1000. Dalam sehari, diskenariokan kereta cepat akan beroperasi selama 18 jam,” tandasnya.
