Panpel Laga Kandang Persib Bandung Masih Harus Berbenah

Oleh: JB-04

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Laga perdana babak penyisihan Asian Football Confederation (AFC) Cup 2015 yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, kemarin dinilai cukup sukses.

Namun, agar laga-laga berikutnya berjalan lebih baik, Panitia Pelaksana (Panpel) Laga Kandang Persib Bandung masih harus berbenah.

Hal itu diungkapkan Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Risha Adi Widjaya. Menurut dia, pada laga perdana yang mempertemukan Persib Bandung dan tim asal Maladewa New Radiant tersebut masih terlihat sejumlah kekurangan, terutama pada infrastruktur atau fasilitas stadion milik Pemkab Bandung tersebut.

“Ada hal yang perlu dibenahi seperti infrastruktur atau fasilitas yang memang sudah ada dalam konsul AFC. Kalau dari equipment, kita sudah memenuhi persyaratan seperti penyediaan televisi, lemari pendinginan, hingga AC yang sesuai standar. Lalu menyiapkan tempat tidur di ruang PMI dan ruang tidur untuk massage pemain. Termasuk sofa buat ruang wasit,” papar Risha kepada Jurnal Bandung, Kamis (26/2).

Tetapi, lanjut Risha, hal itu dinilainya masih belum sesuai dengan persyaratan lantaran masih adanya kekurangan yang perlu dibenahi seperti memperbaiki sejumlah fasilitas di beberapa ruangan.

“Seperti contoh, lampu ruangan juga harus terang dan cat tembok yang bersih,” sebutnya.

Pada laga tersebut, pihaknya memang tidak mendapati adanya pedagang di sekeliling stadion, baik itu pedagang makanan maupun pedagang jersey yang selama ini kerap kali memenuhi sekitar stadion saat Persib Bandung bertanding.

“Memang aturan untuk AFC Cup ini sangat ketat. Seperti banyaknya pedagang di luar stadion yang sudah menjadi kebiasan, itu yang tidak diperbolehkan. Sederhananya, seluruh hak komersil itu untuk AFC. Maka AFC tidak mengijinkan seluruh klub yang menggelar pertandingan menjual di luar (mercandise) resmi AFC,” jelasnya.

Disinggung adanya keributan antarpenonton yang terjadi saat laga berjalan, Risha memastikan keributan tersebut terjadi lantaran adanya copet.

“Bukan ribut yah, tapi ada copet. Setelah ditangkap, ternyata tidak ada bukti. Tapi tidak masalah, karena pada prinsipnya, pertandingan ini berjalan lancar menurut match commisioner,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan