Pamitan Mau Jogging, Dua Bulan Rina Tak Pulang ke Rumah

Oleh: Dadan Burhan AA

Foto Dadan Burhan AA
Foto Dadan Burhan AA

Jurnal Bandung – Rina Nur Jannah, 20, Warga Kompleks Bukit Mekar Indah Blok F-6, RT 02 RW 21 Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung hampir dua bulan menghilang sejak Selasa (23/2).

Sebelum menghilang, Rina berpamitan kepada orang tuanya akan jogging, namun sejak saat itu, tak pernah kembali ke rumahnya.

“Anak saya sebelumnya pamitan mau jogging saja, enggak ada masalah sama sekali. Namun, dugaan saya ada yang membawa dia pergi,” ungkap Ee Kuraenah 50, ibunda Rina kepada jurnalbandung.com di Polsek Cileunyi, Jumat (22/4).

Kuraenah mengungkapkan, sebulan sebelum menghilang, anak keduanya itu sempat mengikuti ujian smester di kampusnya. Rina berkuliah di jurusan Administrasi Negara Semester 2 Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

“Bulan Januari itu, sebulan sebelum anak saya meninggalkan rumah, dia ikut ujian semester di kampusnya. Makanya jika anak saya ada niat kabur dari rumah tentunya tidak akan meninggalkan dompet, kartu identitas atau kartu pelajar di rumah. Ini sama sekali tidak membawa pakaian dan tas,” bebernya.

Kuraenah mengaku, anaknya tidak mempunyai masalah dalam keluarga. Bahkan, anak kedua dari dua bersaudara tersebut mempunyai cita-cita menjadi polisi wanita (polwan).

“Makanya anak saya sering melakukan aktivitas jogging dan olahraga yang lainnya karena cita-citanya akan ikut daftar ke kepolisian,” ujarnya.

Kuraenah menuturkan, saat pergi hendak jogging, anaknya yang menghilang itu menggunakan baju dan celana warna hitam dan memakai sandal gunung merek Eiger. Bahkan, salah satu handphone miliknya yang biasa dia bawa masih tersimpan di rumah.

“Saat pergi bilangnya cuma mau jogging saja, HP nya kan punya dua mungkin HP yang dibawa yang ibu gak tau nomernya,” ucapnya.

Pihak kelurga, kata Kuraenah, sudah berupaya mencari keberadaan anaknya dengan meminta bantuan kepada Polda Jabar untuk melacak nomor provider dan keberadaan Rina dengan menggunakan alat IMEI. Namun, setelah nomor tersebut diketahui, tiap dihubungi kadang aktif kadang tidak aktif.

“Hasil dari penyelidikan Polda Jabar, nomor tersebut sering berhubungan dengan nomor HP milik Ririn Diani. Bahkan, saat dicek di Facebook foto Ririn Diani terunggah foto anaknya. Nah saya aneh, kok ada foto anak saya. Padahal setahu saya anak saya tidak punya teman yang namanya Ririn itu,” papar Kuraenah.

Kuraenah mengaku, sejak anaknya menghilang, setiap hari, terus mencari keberadaan putrinya tersebut. Berusaha menanyakan ke teman-teman dekat, bahkan ke Tasikmalaya, tepatnya ke salah satu pesantren tempat anaknya sempat menimba ilmu agama dan pendidikan SMA.

“Ada kabar anak saya di sana, saya cari ke sana, tapi tidak ada. Pokoknya setiap ada kabar keberadaan anak saya didatangi, tapi sampai saat ini belum ketemu juga,” tuturnya.

Pihak keluarga pun sudah melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian. Kini, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengetahui informasi keberadaan anaknya.

“Jika ada orang yang menemukan atau mengenal anak saya, besar harapan saya untuk segera memberi tahu pihak keluarga atau aparat kepolisian setempat agar dilaporkan secepatnya ke pihak keluarga,” harapnya.

Sementara itu, Kapolsek Cileunyi Kompol Edi Suwandi mengatakan, pihaknya siaap membantu pihak keluarga yang kehilangan anaknya. Bahkan, saat menerima laporan dari ibu korban, kata dia, anggotanya langsung berupaya mencari tahu keberadaan Rina.

“Terakhir kali pihak kepolisian mendeteksi keberadaan Rina melalui alat deteksi telepon jika Rina berada di wilayah Pasir Kawung, Kecamatan Cileunyi,” ujarnya.

Pihaknya juga langsung mengecek teman-teman Rina. Pasalnya, dari informasi yang didapat, sebelum Rina menghilang, Rina sempat berpamitan hendak jogging.

“Kami masih mendalami, apakah Rina hilang dibawa oleh temannya atau orang lain? Sementara waktu kami sebarkan foto Rina di masyarakat,” katanya.

Tinggalkan Balasan