Ogah Dipermalukan, PB PON Ultimatum Kontraktor Venue
Oleh: Yuga Khalifatusalam
Jurnal Bandung – Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 sudah semakin dekat, persiapan demi persiapan terus dilakukan agar hajatan PON bisa berjalan lancar.
Tidak mau dipermalukan, Panitia Besar (PB) PON XIX/2016 Jawa Barat mengultimatum kontraktor agar segera menuntaskan pengerjaan venue.
Ketua Harian PB PON XIX/2016 Iwa Karniwa mengatakan, 31 Agustus menjadi batas akhir pengerjaan seluruh venue PON. Sehingga, seluruh kontraktor dituntut bekerja lebih baik lagi agar tidak ada kewajiban mereka yang belum dipenuhi.
Untuk memastikan seluruh pengerjaannya, kata Iwa, pihaknya akan rutin memantau setiap venue yang digunakan, terutama yang masih dalam pengerjaan.
“Kami akan pantau terus untuk memastikan semua pekerjaan selesai,” kata Iwa kepada jurnalbandung.com saat memantau Gelanggang Olahraga (GOR) Saparua, Kota Bandung, Rabu (3/8).
Dalam kunjungan itu, Iwa mengecek setiap sudut bangunan tersebut. Kondisi fisik bangunan, ketersediaan alat pertandingan, hingga sarana penunjang lainnya di GOR Saparua tak lepas dari pantauan Iwa.
”Ini harus segera diselesaikan. Tanggal 12 Agustus nanti saya ke sini lagi, harus sudah tuntas seluruhnya,” kata Iwa kepada pimpinan proyek pengerjaan GOR Saparua.
Meski begitu, Iwa optimistis pengerjaan venue akan selesai sesuai yang ditargetkan. Saat ini, lanjutnya, pengerjaan hanya terletak pada bagian-bagian kecil saja.
”Secara fungsional, setiap venue sudah beres. Yang belum itu untuk penunjangnya saja,” ujarnya.
Sebagai contoh, Iwa menyebut, pengerjaan GOR Saparua sudah tuntas 89%. Bahkan, saat ini bangunan tersebut sudah dijadikan pemusatan latihan tim judo Jabar.
Selain untuk judo, GOR Saparua pun akan digunakan untuk pertandingan PON 2016 cabang olahraga gulat dan sepatu roda.
Lebih lanjut, Iwa pun meminta setiap pengelola agar merawat venue dengan baik usai gelaran PON. Selama ini, kata Iwa, berbagai venue untuk PON selalu terbengkalai setelah digunakan.
“Di kita merawat itu lebih susah daripada membangunnya,” ucap Iwa.
Iwa pun memastikan, venue dan alat pertandingan PON XIX/2016 ini akan dihibahkan penggunaannya ke setiap pengurus daerah cabang olahraga.
“Jadi mohon dirawat dengan baik,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, pengelola GOR Saparua Uuh Suparman mengatakan, pengerjaan GOR milik Pemerintah Provinsi Jabar ini tinggal bagian kecil saja.
“Pemasangan lampu, penyelesaian panjat dinding, perapihan tempat atletik, cat, lampu, dan pagar. Ada juga sebagian kecil taman,” katanya.
Menurutnya, perbaikan pada tempat seluas 4 hektare ini menelan biaya sekitar Rp9 miliar.
“Untuk outdoor-nya (untuk pertandingan sepatu rod) Rp3.919.300.000, untuk indoor-nya (keperluan pertandingan judo dan gulat) Rp5,2 miliar,” kata dia di tempat yang sama.
Seluruh biaya yang digunakan, kata dia, berasal dari kas Pemprov Jabar.
“Berasal dari APBD (Pemprov Jabar) tahun 2016 ini,” pungkasnya.