Nostalgia dan Kebangkitan Drum Corps Al-Irsyad
Oleh: Redaksi
Jurnal Bandung – Konferensi Asia Afrika (KAA) yang digelar 5 April, 1955 silam merupakan peristiwa bersejarah bagi rakyat Indonesia, tak terkecuali bagi Drum Corps Al-Irsyad.
Di hari itu, Drum Corps Al-Irsyad tampil di hadapan Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno dan sejumlah delegasi dari negara-negara di benua Asia dan Afrika.
Seakan mengulang sejarah, drum band organisasi Islam tertua di Indonesia itu kini kembali tampil dalam ajang peringatan ke-60 KAA yang acara puncaknya telah digelar di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (24/4).
Tak tanggung-tanggung, Al-Irsyad pun mendatangkan Drum Corps Al-Irsyad Surabaya. Drum band beranggotakan sekitar 60 orang ini tiba di Bandung kemarin setelah berlatih selama tiga pekan untuk menghadapi ajang nostalgia ini.
Diakui Machmud, anggota drum band yang akan tampil hari ini usianya tidak muda lagi. Bahkan, dia menyebutkan, anggota termuda berusia 29 tahun dan tertua 60 tahun. “Tim yang akan tampil besok adalah Drum Corps Al-Irsyad yang pernah meraih juara nasional 1986 lalu,” ungkap Ketua Drum Corps Al-Irsyad Surabaya Machmud Salim Makarim kepada Jurnal Bandung di sela-sela persiapan dan latihan akhir di Perguruan Al-Irsyad, Jalan Cikutra, Kota Bandung, Jumat (24/4).
Machmud yang didampingi Manajer Drum Corps Al-Irsyad Fahmy Razzaq Baya’syud menyatakan, timnya akan tampil dalam ajang Parade Budaya Peringatan ke-60 KAA, Sabtu (25/4). “Kami mulai tampil pukul 08.30 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Kami akan berparade mulai dari Jalan Burangrang dan finish di Pendopo Alun-alun Bandung,” sebut Machmud.
Menurut Machmud, Drum Corps Al-Irsyad Surabaya akan menampilkan sekitar 5-6 lagu, termasuk di dalamnya lagu Halo-Halo Bandung. Selain itu, akan dibawakan pula Mars Al-Irsyad, lagu Colonel Bogey, Toreador Song, dan Mars Surkadi untuk mengenang pendiri Al-Irsyad.
“Setelah puluhan tahun kami sempat vakum, kini kami tampil kembali. Kami juga tak pernah bermimpi akan bermain di Bandung, tapi alhamdulillah ternyata semua persiapan bisa dilalui. Keikutsertaan kami seakan mengulang sejarah karena 1955 silam, kami menjadi drum band pengiring KAA pertama,” ungkap Machmud yang diamini salah seorang pelatih Drum Corp Al-Irsyad Usman Bahmid.
Machmud berharap, dengan kembali tampilnya Drum Corps Al-Irsyad di ajang peringatan ke-60 KAA, gaung Drum Corps Al-Irsyad akan terasa lebih luas dan kembali membangkitkan Drum Corps-Drum Corps Al-Irsyad di daerah lain di seluruh Indonesia. “Kami ingin masyarakat luas tahu, Al-Irsyad Drum Corps kini bangkit kembali. Kebangkitan ini akan membawa dampak positif bagi generasi muda di Indonesia,” pungkasnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Al-Irsyad Abdullah Mubarak Al-Jaidi mendukung penuh aksi yang akan ditampilkan Drum Corps Al-Irsyad Surabaya di ajang peringatan KAA. Menurutnya, drum band merupakan kegiatan positif yang bisa menghindarkan generasi muda dari pengaruh negatif.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong seluruh Pimpinan Cabang Al-Irsyad di seluruh Indonesia kembali membangkitkan Drum Corps Al-Irsyad di daerahnya masing-masing. “Kami ingin mendorong seni dan budaya menjadi bagian dari dakwah Islam. Selain itu, seni dan budaya pun menjadi bagian dari pembinaan,” pungkasnya.