Netty Heryawan: Globalisasi Jadikan Anak Petani Hedonis
Oleh: Redaksi
Jurnal Bandung – Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan, sebagai negara agraris yang kaya akan bahan pangan seharusnya berbanding lurus dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesadaran akan kebijakan pertanian dari pemerintah.
Nyatanya, ungkap Netty, masih banyak bermunculan permasalahan sosial di masyarakat. Dan yang pasti, korbannya berasal dari kaum marjinal, seperti perempuan dan anak-anak. Ketika berbicara tentang anak, kata Netty, artinya berbicara juga tentang kelanjutan hidup peradaban bangsa.
Oleh karenanya, pada Mimbar Sarasehan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jabar, Netty menekankan, pola asuhan yang benar akan membentuk SDM yang kuat.
Hal ini disampaikan Netty di hadapan kelompok tani di Gedung Dakwah Desa Sukakarta, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Rabu (12/10).
Perkembangan jaman dari masa ke masa, lanjut Netty, mempengaruhi pola pikir generasi muda. Hal itu terjadi pada era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini.
”Sehingga yang menjadi tantangan bagi keluarga petani saat ini karena adanya arus globalisasi yang menjadikan anak hedonis, anak petani tidak ingin menjadi petani, dan adanya pergeseran nilai atau gaya hidup,” paparnya.
Oleh karenanya, Netty berharap, pola asuh dilakukan dengan membangun kebanggaan profesi sebagai tani secara filosofis, mengaktivasi dan mengoptimalkan sentra kegiatan masyarakat, mengenal masa dan pola tanam, serta menginisiasi pola pengasuhan.
Selain itu, harus ada dukungan kebijakan dari pemerintah dengan menyelenggarakan sekolah pertanian, beasiswa anak petani, storage, dan adanya outlet.
Sementara itu, Ketua KTNA Jabar Oyo Sukarya mengatakan, pertemuan antara pemerintah dengan kontak tani dan nelayan sangat penting.
Melalui pertemuan itu, para petani dan nelayan diharapkan mampu menyampaikan aspirasi dan menerima program pemerintah. Sebaliknya, pemerintah harus bisa memberikan solusi terbaik dalam membantu memecahkan masalah-masalah di bidang pertanian dan perikanan.
