Netty Heryawan: Aspek Sosial Dan Budaya Jadi Faktor Penting Dalam MEA
Oleh: Redaksi

BANDUNG – Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat Netty Prasetyani Heryawan mengatakan, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bukan hanya menyasar aspek ekonomi.
Lebih dari itu, kata Netty, aspek sosial dan budaya juga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan.
Menurut isteri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan itu, kedua aspek tersebut berkaitan, terutama bagi ketahanan keluarga.
Dengan dibentengi antibodi dan imunitas yang kuat, masyarakat Indonesia, khususnya Jabar tidak akan tergerus oleh arus budaya luar.
Tidak hanya itu, lanjut Netty, aspek sosial dan budaya yang kuat juga dapat menurunkan permasalahan sosial di masyarakat, seperti perdagangan orang dan kekerasan.
Hal itu dikatakan Netty saat menghadiri Tea Morning Bincang-bincang Santai Tentang Kerajinan di ERA MEA bersama pelaku usaha bordir, batik, handicraft, dan aksesoris yang tergabung dalam Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Jabar di Galeri Batik Hasan, Kamis (11/2).
Netty melanjutkan, Asephi Jabar merupakan salah satu lembaga yang menjadi andalan dalam perjalanan perkembangan ekonomi di Jabar.
“Saya mengapresiasi adanya acara ini sebagai bentuk kepedulian terhadap produk lokal unggulan Jawa Barat, dengan terus membangun kesadaran di tengah masyarakat mengenai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) untuk mencintai dan menggunakan produk lokal,” tutur Netty.
Agar produk lokal Jabar berkembang, kata Netty, semua pihak terkait harus mampu meningkatkan sumber daya manusia, salah satunya dengan melakukan pelatihan-pelatihan.
Sehingga, hard skill, kemampuan bahasa asing, interpersonal skill, attitude, dan pendidikan yang memadai menjadi modal besar bagi masyarakat Jabar dalam menghadapi bangsa asing.
Untuk meraih sukses, seluruh modal tersebut juga harus dibarengi karakter dan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Jabar. Produk yang dihasilkan pun harus disertai strategi pemasaran yang jitu.
Sementara itu, Ketua Asephi Jabar Hedi Yamasari menuturkan, kegiatan ini merupakan sarana berbagi pengalaman bagi para pelaku usaha terkait produksi dan pemasaran produk.
Pihaknya mengaku selalu memotivasi dan memberi dukungan kepada para pelaku usaha dalam menghasilkan produk serta meningkatkan kualitas produknya dengan terus berinovasi.
“Saya sampaikan ada sebanyak 400 pelaku usaha yang tergabung dalam Asephi Jawa Barat dan untuk menjadi anggota Asephi Jawa Barat syaratnya yaitu produk yang dihasilkan haruslah 60% berbahan baku lokal, agar masyarakat lebih mengenal dan mencintai produk daerahnya,” tutur Hedi.