Menpar Arief Yahya: Bandung Keren! Asia Africa Carnival Jadi Ajang Internasional Tahunan

Oleh: Redaksi

Foto net
Foto net


Jurnal Bandung – Kesuksesan penyelenggaraan Karnaval Asia Afrika (Asia Africa Carnival) di Bandung membuat pemerintah percaya diri untuk menjadikannya sebagai agenda tahunan berskala internasional.

Karnaval Asia Afrika yang diselenggarakan Sabtu (25/4) kemarin berhasil menyedot animo ribuan pengunjung. Sepanjang jalan Asia Afrika yang menjadi arena karnaval dibanjiri lautan manusia yang ingin menyaksikan 60 grup karnaval dari 20 negara Asia Afrika. Lebih dari 10.000 relawan bahu-membahu menjaga kelangsungan acara.

“Bandung keren! Saya deklarasikan Asia Africa Carnival sebagai ajang internasional tahunan,” ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Bandung, Minggu (26/4).

Karnaval Asia Afrika merupakan bagian dari rangkaian peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung di Jakarta dan Bandung, 19-26 April 2015.

Hasil sidang KAA sepakat menetapkan 24 April sebagai Hari Asia Afrika dan Bandung sebagai Ibu Kota Solidaritas Asia Afrika. Keistimewaan ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan peluang bisnis, khususnya di sektor ekonomi kreatif.

“Kita harus pandai, yang punya keunggulan komparatif ini hanya Bandung, sementara kota lain di Asia Afrika enggak punya. Ini satu kota yang bisa mempesona. Oleh karenanya ini (karnaval) harus dikapitalisasi dan dijadikan ajang tahunan. Ketika ajang budaya dicari nilai keekonomian, itulah yang disebut ekonomi kreatif,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, dengan dukungan pemerintah pusat yang menetapkan Karnaval Asia Afrika sebagai agenda tahunan, maka pihaknya akan menyiapkan diri lebih baik agar ajang tahun depan bisa diikuti peserta dari semua negara Asia dan Afrika.

“Imajinasi saya ke depan Karnaval Asia Afrika ini bisa sejajar dengan Rio Carnaval di Rio de Janeiro,” ucapnya.   
Saat menyaksikan karnaval, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku terharu dan kehabisan kata-kata melihat antusiasme masyarakat dan relawan.

Dia mengungkapkan, sebanyak 14.000 orang mendaftar sebagai relawan, padahal target semula hanya 3000 orang. Dia pun mengaku bangga karena di Bandung kerelawanan (voluntarism) sudah membudaya.

“Yang paling membahagiakan dari ajang ini adalah lahir semangat cinta Bandung dalam bentuk kebersamaan, keikhlasan, gotong royong. Itu nilai revolusi mental yang paling mahal,” tandasnya.

Karnaval Asia Afrika mempertontonkan eratnya persatuan dan solidaritas negara-negara Asia Afrika yang tersirat dalam keberagaman seni dan budaya masing-masing negara.

Pawai digelar di sepanjang jalan bersejarah terkait peristiwa KAA ini, terutama Jalan Asia Afrika. Kemeriahan dan kegembiraan Karnaval Asia Afrika diwarnai musik tetabuhan, kostum spektakuler, hingga tarian dari berbagai negara. Negara yang berpartisipasi di antaranya Korea Selatan, Jepang, India, Srilanka.

Tinggalkan Balasan