Menanti Kado dari Bandung untuk Indonesia

Oleh: Ridwan Farid

Foto net
Foto net


Jurnal Bandung – April 2015 akan menjadi bulan yang bersejarah bagi Kota Bandung. Di bulan yang akan dimulai besok itu, Pemkot Bandung berencana me-launching Bandung Teknopolis yang digadang-gadang akan menjadi kado dari Bandung untuk Indonesia.

Bandung Teknopolis sendiri merupakan sebuah kawasan terpadu yang akan dibangun di atas lahan seluas 800 hektare di timur Kota Bandung atau tepatnya kawasan Gedebage.

Menyadur konsep Bandung Teknopolis yang dipaparkan Wali Kota Bandung sekaligus penggagas Bandung Teknopolis Ridwan Kamil, Bandung Teknopolis adalah sebuah kawasan yang memadukan permukiman dan pusat perkantoran yang bergerak dalam bidang information, communication, technology (ICT).

Bandung Teknopolis sendiri sebenarnya hanyalah modifikasi dari konsep awal yang telah digagas sejak 2004 lalu. Awalnya, kawasan terpadu itu dinamai kawasan Pertumbuhan Primer Gedebage.

Namun, sepuluh tahun berlalu sejak konsep awal itu digulirkan, tak ada tanda-tanda akan adanya pembangunan. Konsep tersebut bahkan bisa dikatakan terbengkalai.

Pengembang perumahan yang telah mengantongi izin membangun di kawasan Pertumbuhan Primer Gedebage pun hanya akan menjadikan kawasan tersebut sebagai permukiman saja.

“Yang kami lakukan adalah memperbaiki gambar yang kurang bagus menjadi kelas dunia. Karena sayang kalau Gedebage ini hanya jadi perumahan saja. Tidak ada bedanya dengan Antapani, Margahayu Raya, makanya tidak diizinkan Summarecon (pengembang perumahan) kalau perumahan saja,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Kesiapan sumber daya manusia (SDM) bidang ICT di Kota Bandung pun dinilai siap menyambut kehadiran Bandung Teknopolis. Oleh karenanya, di Bandung Teknopolis akan ada pengembangan ekonomi masyarakat berbasis ICT.

Bandung Teknopolis sendiri nantinya akan terbagi ke dalam dua kawasan yakni kawasan bisnis dan permukiman. 60% kawasan akan digunakan untuk bisnis dan sisanya atau 40% untuk pemukiman.

Pembagian kawasan dilakukan agar terjadi keseimbangan antara pembangunan permukiman dan pusat bisnis. Di Bandung Teknopolis pun disebut-sebut akan tersedia sekitar 400 ribu lapangan kerja baru.

Ada delapan kelompok yang akan terlibat dalam pembangunan Bandung Teknopolis mulai dari Pemkot Bandung, Pemprov Jabar, dan empat pengembang perumahan yakni Grup Adipura, Batu Nunggal, Providence, dan Sumarecon.

Tidak hanya kawasan bisnis dan permukiman, di Bandung Teknopolis pun akan dibangun pusat riset, zona startup, kantor-kantor inovasi pelengkap standar kota mandiri seperti hunian, kantor, dan pusat pusat komersial.

Pembangunan Bandung Teknopolis pun diyakini akan sangat memerhatikan aspek kelestarian lingkungan. Bahkan, di atas lahan Bandung Teknopolis, rencananya akan dibangun dua danau raksaksa untuk mengantisipasi banjir dan sumber air baku bagi warga Bandung Teknopolis.

Bandung Teknopolis pun akan dilengkapi transportasi publik seperti monorail, guides, hingga bus yang akan terintegrasi dengan pusat Kota Bandung.

Tidak hanya itu, warga Bandung Teknopolis pun akan dimudahkan dengan dibukanya akses tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi) di Km 149 yang direncanakan mulai dibangun tahun ini.

Selain menjadi akses keluar masuk warga Bandung Teknopolis via jalur tol, keberadaan akses tol pun menjadi gerbang menuju Stadion Bandung Lautan Api yang pembangunannya sudah lebih dulu selesai.

Akses menuju dan dari Bandung Teknopolis pun akan semakin lengkap dengan adanya rencana pembangunan kereta cepat yang digagas pemerintah pusat.

Kereta cepat itu akan melayani rute Bandung-Jakarta. perjalanan kereta akan berakhir di stasiun yang berada di komplek Bandung Teknopolis.

Hingga kini, sudah ada sekitar enam negara yang telah menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan investasi di Bandung Teknopolis seperti Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Timur Tengah, dan beberapa negara lainnya.

Dengan konsep yang memang matang tersebut, kiranya tidak salah jika Bandung Teknopolis benar-benar disebut kado dari Bandung untuk Indonesia.

Semoga, kado tersebut juga akan menjadi kado terindah bagi warga Kota Bandung khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.

Sepanjang menguntungkan masyarakat, yakinlah jika Bandung Teknopolis akan mendapat dukungan penuh masyarakat Bandung. Namun, jangan salahkan masyarakat jika dukungan itu tak diterima sepenuhnya.

Mungkin saja ada yang salah dalam konsep Bandung Teknopolis atau masyarakat memang ragu mendapat keuntungan dari keberadaan Bandung Teknopolis. Dan jika hal itu terjadi, solusi paling tepat kiranya tak lain adalah musyawarah.

Tinggalkan Balasan