Masih Mau Memakai Hijab Turban?

Oleh: Khairunnisa Andriyani

Mahasiswi Universitas Kebangsaan Republik Indonesia

Istilah turban atau turbant dalam bahasa Inggris yaitu ikat kepala, sudah ada sejak zaman Mesopotamia atau sekitar 2350 tahun sebelum Masehi atau abad ke – 20. Turban hadir sebelum kehadiran Islam, Kristen, dan agama lainnya. Seiring perkembangan zaman Turban dijadikan sebagai simbol dalam pemisahan populasi pada masa budaya Persia dan Arab. Pada masa itu, turban digunakan oleh para syekh dan sultan. Namun di India, turban dipakai oleh para bangsawan sebagai tanda kekuatan dan penguasa.  Pemakaian turban ini memang berawal dari para kaum laki-laki sebagai acsessoris kepala. Tetapi, turban ini pun digunakan oleh perempuan di Negara Barat.

Pada masa sekarang Turban menjadi style hijab yang paling populer. Turban atau serban memiliki arti sebuah kain panjang dan lebar yang dikaitkan di atas kepala. Turban pun sebagai istilah penutup kepala bagi perempuan di Negara Eropa. Pesatnya perkembangan fashion di masa sekarang, gaya hijab turban menjadi tren di kalangan kaum muslimah milenial. Dunia fashion dalam kaum milenial ini sangat penting dan utama, terlebih banyaknya inspirasi gaya hijab yang bisa didapatkan di berbagai platform yang ada. Namun, perlu diketahui bahwa turban dan jilbab memiliki perbedaan. Turban hanya penutup kepala sampai bagian kepala saja, sedangkan jilbab ialah penutup seluruh badan. Turban ini menjadi salah satu gaya hijab yang sangat unik, pasalnya gaya konsep yang fashionable juga tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan mix & match.

Tentunya kepopuleran turban terjadi karena pergeseran budaya terhadap fashion. Seperti halnya pada era 90’an penggunaan hijab dengan bentuk persegi empat yang dilipat menjadi segitiga dan masih sederhana, karena memang pada zaman itu masih belum banyak yang mengggunakan hijab. Memasuki tahun 2004 barulah hijab mengalami peningkatan yang signifikan, mulai dari bentuk hijab yang ditawarkan seperti hijab simpel, bergo, pashmina, dan persegi empat. Dan juga gaya hijabnya yakni bagian ujung jilbab dililitkan ke leher sehingga terlihat lebih simpel. Pada tahun 2010 gaya hijab mengalami perkembangan yang sangat pesat sekali. Bermacam bentuk dan corak yang ditawarkan, mulai dari bentuk kasual hingga klasik. Dengan berbagai inovasi yang dipadu padankan dengan aksesoris yang lucu sehingga menarik minat khalayak untuk mencobanya. Tidak hanya itu banyak sekali gaya hijab yang  digunakan, salah satunya turban ini menjadi gaya hijab paling hype di masa sekarang. Terlihat bahwa budaya akan selalu berkembang yang akhirnya mengalami pergeseran dari zaman ke zaman tentunya yang dipengaruhi oleh faktor sosial.

Khalayak masyarakat sering kali mengalami culture shock (gegar budaya). Menurut Ridwan (2016:198) bahwa culture shock adalah sebuah rangkaian reaksi emosional yang diakibatkan hilangnya penguatan dari budaya lama karena adanya kesalahpahaman pada pengalaman baru yang berbeda. Artinya kurangnya penguatan dari budaya sendiri kepada budaya yang baru. Jika dikaitkan, bahwa terjadinya culture shock terhadap hijab turban di masyarakat yang akhirnya menuai kontroversi antara sudut pandang Islam dan Fashion.

Dari sudut pandang islam menyebutkan bahwasannya turban ini diharamkan bagi kaum perempuan. Karena, turban hanya menutupi kepala dan telinga saja tidak menutupi bagian leher dan bagian dada yang mana itu adalah merupakan aurat bagi perempuan. Tidak hanya itu, turban pun termasuk pakaian yang menyerupai kaum laki-laki. Kenyataannya, memang turban tidak sesuai dengan ketentuan jilbab yang sudah di ajarkan dalam Islam. Bahkan stigma memakai turban ini dianggap tidak serius memakai jilbab. Bahkan Rasulullah SAW bersabda seperti yang diriwayatkan oleh Abu Dawud serta Ahmad bahwa “ Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian dari mereka.” Dan Al-Jauhari menyatakan, “Jilbab adalah kain panjang dan longgar (milhafah) yang sering disebut mula’ah (baju kurung). Makna jilbab seperti inilah yang diinginkan Allah ketika berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al-Ahzab: 59]

Berbeda dengan fashion style hijab yang modern ini, turban merupakan style inovasi terbaru. Dengan demikian, model inilah yang banyak dipakai oleh perempuan muslimah milenial di masa sekarang ini, dengan alasan lebih praktis untuk digunakan. Terlebih banyak sekali e-commers yang menjual turban instan dengan bebagai pilihan warna dan model. Beberapa artis ternama pun kerap kali tampil menggunakan turban yang dipadu padankan dengan stelan bajunya. tidak hanya itu, turban pun seringkali dipamerkan di ajang Fashion Week oleh para designer. Dengan demikian, gaya hijab turban ini bisa dibenarkan dan bisa disalahkan juga tergantung khalayak melihat dari sudut pandang yang mana. Yang perlu digaris bawahi sebenarnya turban ini benar – benar hanya sebagai fashion style hijab saja dan sebagai inovasi terbaru dari para designer, tidak mengandung unsur lain. Untuk itu, sebaiknya masyarakat harus lebih menyadari lagi terhadap budaya yang masuk sebelum akhirnya dikonsumsi, jangan sampai terjadi kesalah pahaman terhadap budaya itu sendiri.

Leave a Reply