Mahasiswa Tak Perlu Takut Hadapi MEA
Oleh: Redaksi

BANDUNG – Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang dimulai Desember 2015 lalu memunculkan kekhawatiran dalam masyarakat, khawatir warga pribumi kalah saing dengan pendatang dari negara lain.
Kekhawatiran ini didasari satu fakta, yakni kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia masih lemah. Menyadari hal ini, mahasiswa yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) membedah persiapan menghadapi MEA dalam diskusi yang bertajuk “Aksi Ekspansi Profesi” di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Minggu (7/2).
“MEA adalah proses yang bisa banyak mengubah wajah Indonesia. Ini adalah titik balik peradaban karena itu SDM harus dipersiapkan. Kunci perubahan dunia adalah SDM, bukan SDA (sumber daya alam),” tutur Ketua PP KAMMI Kartika Nur Rakhman dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Bandung, Minggu (7/2) malam.
Pentingnya SDM berkualitas diamini Wakil Pimpinan DPRD Jawa Barat (Jabar) Haris Yuliana. Menurutnya, persaingan global yang terjadi saat MEA berlangsung tidak semestinya ditakuti.
“Persaingan itu sunatullah, bagian dari keharusan. Maka, bagian dari keharusan pula jika kita membangun kapabilitas dan kapasitas diri. Tidak usah takut bersaing,” ujar Haris.
Haris menambahkan, salah satu langkah meningkatkan kualitas manusia Indonesia, khususnya Jabar, adalah membangun infrastruktur sekolah.
Jabar memiliki program 1 Bangku SD, 1 Bangku SMP, 1 Bangku SMA. Artinya, setiap 1 murid lulusan SD, harus bisa melanjutkan ke SMP, dan setelahnya ke SMA. Dengan dukungan Gubernur, Ahmad Heryawan, kata Haris, di Jabar kini banyak dibangun ruang kelas baru (RKB).
“Pendidikan adalah dasar manusia berkualitas. Melalui pendidikan, kita bisa memeroleh hard skill dan soft skill,” tambah Haris.
Oleh karena itu, Haris meminta mahasiswa memanfaatkan berbagai fasilitas pendidikan yang disediakan pemerintah, misalnya beasiswa. Haris juga mengajak para pemuda untuk menumbuhkan semangat wirausaha.
Untuk yang satu ini, lanjut Haris, Pemprov Jabar telah memfasilitasi kemudahan berwirausaha dengan membangun Jamkrida, serta mengeluarkan program Kredit Cinta Rakyat (KCR).
“Semua pemimpin negara ini lahir dari rahim pergerakan. Karena itu, jadilah mahasiswa yang berkualitas. Gerakan mahasiswa masih dibutuhkan untuk stabilisasi kebaikan,” pungkas Haris.