Luar Biasa, “Limbah” Cair Biodigester Bisa Diminum
Oleh: Redaksi
Jurnal Bandung – Kebijakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang telah menetapkan pilihan pada biodigester dalam penanganan sampah di Kota Bandung mendapat apresiasi dari Doktor Fatah.
Seperti diketahui, Doktor Fatah merupakan sosok yang sudah dikenal luas, khususnya oleh kalangan yang berkecimpung dalam dunia lingkungan. Dialah pencipta biodigester dengan merek BioMethaGreen, pengolah sampah biologis yang menggunakan prinsip kedap udara (anaerob).
Ditemui jurnalbandung.com di kediamannya, Rabu (20/1), Doktor Fatah memberikan tanggapan terkait kebijakan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang telah jatuh hati dan menetapkan pilihannya kepada biodigester untuk menangani sampah di kota yang dipimpinnya.
Seperti diketahui, Wali Kota yang akrab disapa Kang Emil itu berencana membangun instalasi pengolahan sampah berkapasitas hingga 200 ton per hari dengan mengaplikasikan teknologi biodigester. Bahkan, Kang Emil rela jauh-jauh terbang ke Jepang untuk mengetahui lebih dalam cara kerja biodigester.
Menurut Doktor Fatah, kebijakan Kang Emil itu sangat tepat diterapkan di kota berjuluk Parijs Van Java ini. Pasalnya, kata dia, hingga saat ini, belum ada teknologi lain yang bisa mengimbangi biodigester karena biodigester merupakan teknologi yang paling ramah lingkungan.
“Kebijakan Kang Emil tepat, saya sangat mendukungnya karena biodigester memang paling ramah lingkungan,” tutur Doktor Fatah.
Selain itu, lanjut Doktor Fatah, volume sampah yang cukup besar di Kota Bandung memungkinkan Pemkot Bandung, dalam hal ini Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan sebagai pihak pengelola, akan mendapatkan manfaat lain dari pengelolaan sampah melalui biodigester.
“Selain biogas yang dapat menghasilkan energi listrik, biodigester pun menghasilkan pupuk cair yang sangat berkualitas. Bahkan, pupuk cair yang dihasilkan itu jauh lebih baik dari pupuk-pupuk kimia yang ada saat ini,” sebut Doktor Fatah yang mengaku sudah mengaplikasikan langsung pupuk cair tersebut.
Dan yang tak kalah penting dan belum banyak diketahui orang, ungkap lelaki bernama lengkap Dr Muhamad Fatah Wiyatna, S.Pt.,M.Si itu, biodigester merupakan alat yang mampu mematikan bakteri e-coli maupun salmonela yang banyak terdapat dalam kotoran maupun sampah.
“Kita tahu jika dua jenis bakteri penyebab penyakit itu banyak hidup dalam kotoran dan sampah. Namun, e-coli dan salmonela yang ada dalam sampah dan kotoran akan mati dengan sendirinya setelah sampah maupun kotoran diproses melalui biodigester karena keduanya tidak akan bertahan hidup dalam ruang anaerob,” jelasnya.
Dia pun meyakinkan, melalui pemrosesan yang baik dan sesuai standar, kandungan biological oxygen demand (BOD) dalam “limbah” (cairan) yang dihasilkan biodigester dapat ditekan signifikan, sehingga tidak akan mencemari lingkungan dan mengganggu kehidupan biota jika harus dibuang ke sungai.
“Cairan itu pun tentunya terbebas dari e-coli maupun salmonela, makanya bisa diminum,” tandasnya.