Lima SKPD Lakukan Sidak Makanan di Bandung
Oleh: Ferry Prakosa
Jurnal Bandung- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kota Bandung melakukan sidak untuk jenis bahan pangan utama jenis daging, ikan dan sayur. Sidak kali ini bertujuan untuk menekan bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan pewarna tekstil.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Eli Siti Wasliah mengatakan, ada lima Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) yang terlibat dalam sidak yang dilakukan di beberapa titik super market ini. ”Di sini ada 5 SKPD yang terlibat, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan), BPOM (Badan pengawas Obat dan Makanan), Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Dinkes (Dinas
Kesehatan) dan Satpol PP,” katanya di Bandung, Selasa (30/9).
Tujuan utama dari kegiatan terselengaranya sidak yaitu untuk memberikan rasa aman dalam mengkonsumsi makanan pada masyarakat. Sebagai penggerak dari tim lain, Dispertan berupaya memberikan rasa aman pada masyarakat untuk membeli bahan pangan. Sidak yang dilakukan terfokus pada bahan pangan segar termasuk beras dan buah.
Dari hasil sidak, tidak ditemukan adanya kandungan bahan- bahan berbahaya. Namun, dalam sidaknya BPOM mengambil sempel arumanis, ikan asin dan apel yang diduga mengandung bahan berbahaya. ”Kami mengambil sempel arumanis biasanya ada pewarna tekstil. Ikan asin umumnya ada formalin, ranginang biasanya rodamin dan beras biasanya ada klorin. Tapi hasilnya negatif ,” tuturnya.
Dalam sidak yang dilakukan di beberapa titik super market. Tim sidak tidak menemukan bahan pangan dengan kandungan yang berbahaya. Namun, dalam temuan bahan berbahaya lain, malah temukan di lapisan luar apel berupa bahan lilin yang sangat tipis. Hal tersebut dikatakan merupakan bahan tidak berbahaya asal bisa dicuci dan dikupas kulitnya.
”Tadi hasil temuan di super market ada apel yang terlapisi lilin. Namun, Kandungan lilin yang tidak berbahaya untuk dikonsumsi oleh konsumen. Tapi dihimbau oleh kami untuk mengkonsumsi buah dan sayur itu harus dicuci dulu bila apel itu harus dikupas. Takutnya penggunaan lilinnya nanti berlebihan atau berbahaya,” pungkasnya.