Lestarikan Tari Topeng, Maestro Mimi Tumus Akan Terima Bantuan Pemprov Jabar
Oleh: Redaksi

Jurnal Bandung – Pemprov Jawa Barat akan memberikan bantuan kepada salah satu maestro tari asal Cirebon Mimi Tumus.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, bantuan tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada perempuan berusia 84 tahun ini atas dedikasinya terhadap pelestraian seni tari topeng, khususnya tari topeng kelana.
“Mimi Tumus ini salah satu magnet dari Gotrasawala 2016. Ketika kita bicara past (masa lampau). Karena Gotrasawala ini past, present, and future,” tutur Deddy seusai menghadiri acara Welcome Dinner Gotrasawala 2016 di Keraton Kasepuhan Cirebon, Kota Cirebon, Jumat (12/8) malam.
“Yang sekarang ini ada itu dari salah satu komunitas lingkungan hidup yang menyediakan tempat untuk berlatih, tetapi gamelannya gak ada. Saya kira gamelannya bisa diberikan di (APBD Jabar) Perubahan,” tambahnya.
Deddy melanjutkan, kehadiran maestro seniman tari Mimi Tumus ini penting dalam Gotrasawala. Menurutnya, Gotrasawala bisa menjadi wadah berbagai eksplorasi, kreativitas seni-budaya di wilayah Jabar dan mengangkatnya ke panggung internasional.
Oleh karena itu, kata Deddy, tujuan dari Gotrasawala ini bukan untuk mengambil budaya dari luar ke dalam, akan tetapi agar seni budaya kita bisa bersaing dan go internasional.
Deddy menambahkan, event ini bisa menjadi wadah bagi para pelaku seni-budaya Cirebon untuk menyusun pertalian seni budaya pesisir Cirebon dengan seni budaya internasional, sehingga seniman dari luar bisa memberikan inspirasi bagi seniman Cirebon. Dan sebaliknya, senimanĀ dari luar juga menyerap inspirasi dari seniman Cirebon.
“Jadi bagaimana kita mengangkat seni dan budaya Jawa Barat ke pergaulan internasional. Jadi bukan mendatangkan orang untuk kita lihat di sini, tapi bagaimana kita bisa kerja sama dengan mereka, sehingga budaya kita bisa masuk dalam pergaulan internasional,” terangnya.
Deddy menyebutkan, Mimi Tumus merupakan salah satu magnet. Bagaimana tidak, tari topeng kelana dari Desa Kreyo yang sudah hampir punah, tetap dipertahankan oleh seorang perempuan tua 84 tahun yang penuh semangat.
“Makanya kita akan kasih bantuan kepada dia supaya terlestarikan. Karena beliau seorang maestro di samping juga buat keseharian dia, jangan sampai menjadi tukang pijit. Jadi dia mengajar saja seharusnya kepada generasi muda,” pungkad Deddy.