Lembaga Survey Asal Amerika Sebut Prabowo Bakal Menang, Paetai Gerindra pun Senang

Oleh : Yuga

Jurnalbandung.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengaku senang dengan hasil survey yang dilakukan oleh lembaga survey asal Amerika Precision Public Policy Polling (PPPP).
“Ini saya kira lembaga survey yang bener-bener independent dan bukan lembaga survey bayaran yang pada diundang ke Istana negara tahun lalu sama kang mas Joko Widodo,” ujarnya saat dimintai tanggapannya terkait survei PPPP itu, Selasa (9/4).
Menurut dia, di Indonesia sendiri banyak lembaga survey yang bisa dibayar, dengan mengarahkan opini memenangkan calon yang membayarnya.
Ia pun mencontohkan, Lembaga Survei seperti LSI. Menurutnya hasil survei lembaga tersebut sangat aneh. Sebab, antara survei dan faktanya yang terjadi dimasyarakat  tidak simetris.
“Kita bisa lihat tingginya angka pengangguran, menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat, pemerintahan yang korup belum lagi partai pengusung Joko Widodo dimana Ketua Umum dan elitnya banyak di cokok KPK. Belum lagi membanjirnya TKA, masa iya,  Joko Widodo bisa terus tinggi tingkat elektabilitasnya,” pungkasnya.
Sebelumnya lembaga survey PPPP telah merilis hasil survey capres 2019.
Hasil survei dengan melibatkan 3.032 responden, 58% menyatakan bahwa kondisi pemerintahan Indonesia dibawah kepemimpinan Joko Widodo semakin memburuk.
Indonesia dianggap dalam ancaman utang yang makin meningkat naik 69% menjadi Rp4.416 triliun pada 2014-2018.
Dalam survey ini juga disebutkan bahwa 54% responden menginginkan presiden baru, dan yang masih menginginkan Joko Widodo kembali menjadi presiden sebesar 37%, sementara 9 % responden tidak memeberikan jawaban.
Dari 54% responden menganggap Joko Widodo tidak menjalankan pemerintahan dengan benar yang menghasilkan clean government dan masih banyak terjadi praktik korupsi yang berkaitan dengsn proyek proyek infrastruktur.
Ketika ditanyakan siapa kandidat yang akan dipilih jika pemilihan dilakukan saat survei dilaksanakan, nama Joko Widodo dan Prabowo ditanyakan 38% responden memiilih nama Joko Widodo.
Sementara yang memilih Prabowo sebanyak 40 % dan sisanya menyatakan belum dapat memutuskan.
Untuk diketahui, jajak pendapat ini dilakukan kepada warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan 2019 dan juga untuk distribusi media umum.
Wawancara lengkap dilakukan 22 Maret- 4 April 2019 dengan jumlah responden 3. 032 dari 800.091 TPS di 499 kabupaten / kota di 34 provinsi.
Adapaun Margin kesalahan untuk ukuran sampel sebanyak 3.032 adalah +/- 1,78% pada tingkat kepercayaan 95%.

Tinggalkan Balasan