‘Lapak’ Perangko Jalan Cilaki, Tempat Unik Berburu Perangko Langka

Oleh: Ridwan Alamsyah

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Tingginya harga perangko langka di pasaran menjadikannya sebagai barang antik dengan penggemar yang mencapai jutaan orang di seluruh penjuru dunia.

Hal itulah yang menjadi daya tarik bagi Maman, 72, untuk menjalani usaha jual-beli perangko. Uniknya, Maman menjajakannya di sebuah minibus keluaran 1986 yang selalu terparkir di depan kantor pusat PT POS Indonesia, di Jalan Cilaki, Nomor 73, Kota Bandung.

Profesi itu mulai dijalani Maman selepas pensiun dari PT POS Indonesia, 17 tahun silam. Maman membuka ‘lapak’ uniknya itu mulai pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB setiap hari.

Namun, bukan hanya perangko langka yang dijual Maman. Maman pun menjual perangko keluaran terbaru yang biasa dipakai untuk berkirim surat. Harga perangko yang dijual Maman pun sangat bervariatif, mulai dari Rp500 hingga Rp2.25 juta per lembarnya.

“Setiap perangko ada harga standarnya yang bersumber dari katalog Perangko keluaran Asosiasi Pedagang Perangko Indonesia (APPI). Dengan adanya harga standar, maka bisa ditentukan harga setiap perangko,” tutur sang anak yang selalu setia mendampingi Maman berjualan Arman, 37, kepada Jurnal Bandung, Rabu (10/6).

Menurut Arman, seiring adanya penjualan perangko online, banyak penjual perangko yang menjual perangko jauh dari harga standar. Masyarakat awam pun menjadi bingung. Bahkan, tidak sedikit yang terjebak dengan harga yang bisa disebut tidak masuk akal.

Arman mengungkapkan, kini ada tren terbaru di kalangan filatelis, sebutan penggemar perangko. Mereka lebih suka perangko langka yang masih melekat pada amplop lengkap dengan cap terkirim serta alamat penerimanya. Harga perangko lama tersebut bisa melejit dua hingga tiga kali lipat. Tren itu terjadi hampir di seluruh dunia.

“Berbeda halnya dengan tren pada kurun waktu 80-an. Saat itu, justru perangko langka yang belum dipakai (baru)-lah yang harganya selangit,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan, sepanjang pengetahuannya, perangko termahal di Indonesia adalah perangko bergambar Pos Militer Surakarta yang dikeluarkan 1949 silam. Harga per lembarnya bisa mencapai Rp100 juta per lembar.

Informasi tersebut diperolehnya dari ajang pameran perangko internasional World Stamp Champhionship Indonesia 2012. Dari kegiatan itu, lanjut Arman, diketahui pula bahwa Indonesia pun memiliki perangko termahal di Asia. Perangko tersebut bergambar Raja Belanda.

“Jumlahnya ada 64 carik dengan cap Ngawi, Jawa Timur yang dikeluarkan tahun 1864,” sebutnya.

Perangko tersebut dihargai fantastis, mencapai Rp20 miliar. Namun sayang, pemiliknya bukanlah orang Indonesia, melainkan Tay Peng Hian, warga Singapura yang juga Presiden Federation Internationale de Philatelie.

Tinggalkan Balasan