Kota Bandung Terpilih Sebagai Percontohan Kota Aman Berlalu Lintas di Dunia

Oleh: JB-02

Foto net
Foto net


Jurnal Bandung – Kota Bandung terpilih masuk sebagai satu dari sepuluh kota percontohan di dunia dalam aplikasi Road Safety World.

Untuk mendukung predikat tersebut, Pemkot Bandung akan berupaya memperbaiki sejumlah bidang di ataranya perbaikan insfrastruktur, pendidikan, kampanye, hingga kesiapan teknologi.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menuturkan, Kota Bandung terpilih sebagai kota percontohan aman berlalu lintas dari Bloomberg Philanthropies.

Penunjukan Kota Bandung oleh Bloomberg tersebut, kata Emil, sapaan akrab Wali Kota mengacu pada proposal yang diajukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung yang dinilai Bloomberg paling lengkap dan terperinci, termasuk komitmen dari pihak kepolisian dalam pengaturan lalu lintas.

“Kita kan mengajukan proposal dan proposalnya Bappeda Bandung adalah salah satu yang paling detail dan paling lengkap. Termasuk komitmen dari kepolisiannya yang dianggap yang paling serius,” jelas Emil kepada Jurnal Bandung seusai acara Bloomberg Initiative Global Road Safety Kick Off di Hotel Savoy Homan, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (27/04)
  
Menurut Emil, Bloomberg akan membantu Pemkot Bandung untuk memberikan edukasi lalu lintas dengan standar-standar mulai dari aspek pendidikan, kesehatan, dan yang lainnya selama lima tahun. Termasuk untuk pendanaannya sendiri akan dibantu oleh pihak Bloomberg, 

Lebih lanjut Emil mengatakan, pihak Bloomberg selanjutnya akan memberikan waktu selama tiga bulan kepada Pemkot Bandung untuk membuat sebuah masterplan/blueprint program yang akan dikerjakan.

Setelah itu, Pemkot Badung dapat menjalankan program yang sudah dibuat dalam masterplannya tersebut dengan sebagian dukungan dananya berasal dari Bloomberg.

Emil menyebutkan, sembilan kota lainnya di dunia yang menjadi kota percontohan aman lalu lintas tersebut adalah kota di kawasan Amerika Selatan, Afrika dan Asia yakni Accra (Ghana); Addis Ababa (Ethiopia); Bangkok; Bandung, Bogota, Fortaleza (Brazil); Ho Chi Minh (Vietnam); Mumbai (India); Sao Paulo (Brazil); dan Shanghai (China).

Kapolrestabes Bnadung Kombes Pol Angesta Romano Yoyol mengakui, hingga kini, masih ada sejumlah catatan terkait perilaku lalu lintas pengendara yang tidak tertib.

Dia mencontohkan, masih ada sejumlah pengendara yang tak menghiraukan keberadaan zebra cross. Padahal, zebra croos dibuat untuk mengingatkan pengendara agar menurunkan kecepatan kendaraannya karena ada penyebrang jalan.

“Sementara ini, kalau kita di lihat di zebra cross, pengendara tetap aja nyelonong,” katanya.

Menurutnya, kecelakaan lalu lintas di Kota Bandung hingga kini masih didominasi oleh kendaraan bermotor. Kecelakaaan ini pun umumnya menimpa generasi muda

Dia menambahkan, kecelakaan lalu lintas pun terjadi karena pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara sendiri. Oleh karena itu, pihaknya berencana memperketat pemberian sanksi bagi para pelanggar.

“Kalo sanksi nanti akan dipertegas. Salah satunya SIM-nya dicabut dan pelanggar nantinya tidak akan bisa mengendarai kendaraan selama hidupnya,” tandas Yoyol.

Tinggalkan Balasan