Komitmen Pemprov Jabar Dalam Kesehatan Masyarakat Melalui Imunisasi
Oleh: Redaksi
Jurnalbandung.com – Pemprov Jabar berkomitmen memberikan hak kesehatan bagi masyarakat dengan memberikan stimulasi imunisasi dan vaksinasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi di acara Japri dengan tema Pekan Imunisasi Dunia (PID), di Gedung Sate Bandung, Rabu (10/5/2021).
Nina mengatakan, imunisasi dan vaksinasi adalah salah satu upaya yang paling efektif dalam membangun herd immunity guna mencegah mewabahnya suatu penyakit di satu daerah.
Mengingat Jawa Barat belum lama ini pernah mengalami darurat Kejadian Luar Biasa (KLB) di Purwakarta, akibat Polio. Dimana sejumlah balita terjangkit virus tersebut, yang akhirnya memaksa dilakukan Sub PIN Polio.
“Terkait Pekan Imunisasi Dunia (PID), diikuti hampir 180 negara. Puncaknya pada minggu keempat April. Tapi untuk di Indonesia dilakukan pada 5-10 dan Jawa Barat nanti 13 Mei, In Syaa Allah di Bio Farma. Untuk semua jenis. Seremonial betapa pentingnya melengkapi imunisasi,” ujarnya.
“Kalau tidak diimunisasi kita bisa sakit, karena penyakit yang sebetulnya bisa dicegah dengan imunisasi. Polio, difteri. Harusnya bisa. Tapi di Jawa Barat beberapa kejadian terjadi KLB. Sehingga kita menginginkan anak di Jawa Barat lengkap imunisasinya sehingga tidak terjadi penyakit,” imbuhnya.
Maka dari itu, dia meminta kepada masyarakat yang telah mengikuti Sub PIN Polio tahap 1, untuk kembali menyertakan anaknya menjalani tahap 2, dimulai pada 15 Mei ini. Terutama di kota/kabupaten yang telah memiliki capaian 95 persen keatas.
Sedangkan yang masih rendah, akan dimulai pada 22 Mei seperti Kota Cimahi, Kota Bandung, Kota Bekasi dan Kota Depok. Dimana pelaksanaannya dilakukan selama dua pekan, terhitung sejak tanggal dimulainya imunisasi.
“Yang kena sweeping ada empat daerah. Ini mungkin karakter masyarakatnya. Mereka merasa sudah lengkap, jadi ngapain lagi ikut. Padahal (Sub PIN) ini tambahan dan merupakan program nasional,” ucapnya.
Demikian pula dengan vaksinasi Covid-19, yang diakui Nina belum sempurna sesuai harapan pemerintah. Dia pun berharap, program ini dapat segera tuntas sehingga pandemi tidak lagi terulang.
“Kita memang terimunisasi, 86 persen tahap 1. Kedua sudah tinggi tapi belum 100 persen, booster masih kecil. Sehingga untuk vaksinasi itu ditingkatkan, imunisasi anak sudah kita jadwalkan. Itu harus diikuti, kalau yang bolong-bolong kita lakukan imunisasi tambahan atau kejar. Jadi semua perintah terkait imunisasi harus kita laksanakan, kita dukung.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap melakukan koordinasi secara pentahelix dengan lintas sektoral. Itu yang kita inginkan, agar dengan PID ini imunisasi anak Indonesia khususnya di Jawa Barat bisa setinggi mungkin target yang tercapainya,” tandasnya.