Jutaan Benih Ikan Air Tawar Akan Ditabur di Waduk Jatigede, Hasilnya Bisa Dinikmati Gratis

Oleh: Redaksi/Yuga Khalifatusalam

Foto net
Foto net

Jurnal Bandung – Pemprov Jawa Barat berencana menabur sekitar 10 juta benih ikan air tawar di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, yang kini masih dalam tahap penggenangan.

Menariknya, hasil benih ikan tersebut nantinya bisa dinikmati masyarakat luas. Masyarakat bisa memancing ikan di waduk tersebut dan mengonsumsinya tanpa dikenakan biaya sepeser pun alias gratis.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengungkapkan, mulai digenanginya Waduk Jatigede harus menjadi momentum peningkatan konsumsi ikan di Jabar. Menurut dia, waduk tersebut akan membuka ruang sangat luas untuk meningkatkan konsumsi ikan air tawar, khususnya di Jabar.

“Kelak jika Waduk Jatigede sudah selesai, kita akan lengkapi fasilitas sekitarnya, mulai dari jogging track, tempat berlabuh perahu kecil, penginapan, dan restoran-restoran. Hingga masyarakat bisa nikmati hasil pancingannya, atau bisa beli langsung ikan di restoran pinggir waduk, sehingga tingkat konsumsi ikan naik secara bertahap,” ungkap Aher, sapaan akrab Gubernur dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Bandung, Senin (21/12).

Selain fungsi strategis jangka pendek itu, lanjut Aher, waduk tersebut akan memiliki fungsi strategis dalam peningkatan konsumsi ikan dengan menjadi sentra baru produksi ikan air tawar.

“Saya selalu contohkan, produksi satu sapi itu hanya menghasilkan satu anakan dan baru bisa disembelih 18 bulan kemudian. Tapi kalau ikan, misal ikan emas ukuran 1 kilogram, itu bisa melahirkan 100.000 anakan dengan 90%-nya akan hidup jika budidayanya benar. Jadi, ini momentum baik bagi kita,” katanya.

Menurut Aher, masyarakat Jabar belum terbiasa mengonsumsi ikan dan dominan melahap daging merah (ayam, sapi, kambing, dan kerbau). Ironisnya, negara yang lebih dominan menikmati ikan justru Jepang yang notabene bukan penghasil ikan air tawar dan ikan laut utama di dunia.

“Kita harus membalikkan itu, kita kawasan penghasil terbesar tapi penikmatnya di Jepang, sehingga warganya pintar-pintar. Jabar harus jadi produsen dan penikmat terbesar ikan tawar dan ikan laut di Indonesia,” katanya.

Menurutnya, konsumsi ikan air tawar dan laut per kapita di Jabar khususnya dan Indonesia umumnya relatif rendah, padahal, selama ini, produktivitas ikan air tawar dan laut di Jabar terbesar di Indonesia. Di Jabar, data konsumsi tahun 2014 mencapai 24 per kg per kapita per tahun serta tahun ini ditargetkan 27 kg per kapita per tahun dari konsumsi ideal WHO (World Health Organization) sebesar 36 kg per tahun.

“Jadi siapapun, dari seluruh Indonesia, silahkan menikmati Jatigede jika nanti sudah beres. Akan tersedia ikan tawar cuma-cuma hingga sepuluh juta benih yang kami tabur, belum termasuk bibit anaknya nanti. Bisa dikonsumsi di tempat atau di bawa ke rumah, yang penting konsumsi ikan naik,” ungkapnya.

Aher menambahkan, setelah pihaknya menebar benih ikan saat penggenangan pertama 31 Agustus 2015 lalu, masyarakat sudah ada yang berhasil memancing ikan yang beratnya hingga 300 gram dari kondisi Agustus lalu. Ikan bisa cepat besar karena plankton alami banyak diperoleh di lokasi penggenangan waduk yang sebelumnya terdapat pohon-pohon rindang sebelum digenangi air.

“Untuk itulah, kami akan terus pastikan tidak ada keramba apung di Jatigede karena keramba memang menggulirkan ekonomi tapi sekaligus merusak lingkungan. Saya sudah koordinasi dengan Pemkab Sumedang, BBWS, Polres hingga Babinsa di sana guna memastikan tidak ada keramba terapung yang masuk,” pungkasnya.

Untuk diketahui, per Desember 2015 ini, penggenangan Waduk Jatigede sudah mencapai 139,5 juta meter kubik (14,23% dari volume air ditargetkan agar waduk beroperasi penuh yakni 980 juta meter kubik).

Tinggalkan Balasan