Jelang RUPS BJB, DPRD Jabar Minta Gubernur Segera Komunikasi dengan Bupati/Wali kota

Oleh : Redaksi

Jurnalbandung.com – DPRD Jabar meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil segera melakukan komunikasi dengan Bupati/Wali Kota sebelum pengambilan kebijakan bank BJB. Pasalnya Bupati/Wali Kota ini adalah para pemegang saham bank BJB.

Anggoto Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Eryani Sulam, mengatakan komunikasi antara Gubernur dan Bupati/Wali Kota dirasa sangat penting. Dengan begitu lanjut dia, akan ada rasa memiliki dan rasa dianggap sebagai pemegang saham.

“Harus dilibatkan, bagaimana supaya BUMD ini (Bank BJB) menjadi bank orang kabupaten/kota di Jawa Barat dan Banten,” kata Eryani di Bandung, Rabu (20/3).

Dia mengakui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat melibatkan kabupaten/kota terkait pembagian deviden dan CSR.

Selama ini dalam pengambilan kebijakan yang sifatnya strategis, Gubernur tidak pernah melibatkan Bupati/Wali Kota. Dia merasa khawatir para Bupati/Wali Kota menarik sahamnya di bank BJB.

“Kalau tidak salah, Cianjur sudah pernah akan mencabut, tidak akan disimpan di BJB, (penyimpanan dana) PNS-nya juga akan dialihkan,” katanya.

Menurut Eryani, Kejadian mencabut saham tidak akan terjadi jika Gubernur bisa berkomunikasi dengan para pemegang saham.

Sementara itu, Pakar ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi, menilai, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) harus segera berkomunikasi dengan pemegang saham lainnya.

Menurutnya ini penting untuk meminimalisasi dampak kurang dilibatkannya kepala daerah tingkat II tersebut. Terlebih, lanjut Acuviarta, Bank BJB akan menghadapi rapat umum pemegang saham (RUPS) yang salah satu agendanya pemilihan jajaran direksi yang baru.

Sehingga, berbagai masukan dari bupati/wali kota selaku pemegang saham harus tersampaikan pada waktu yang tepat. “Saya tahu memang bupati/wali kota tak terakomodasi di Bank BJB. Tapi kita harus pakai cara baik, Pak Gubernur harus segera komunikasi dengan kabupaten/kota, di luar RUPS,” katanya.

Penyamaan persepsi di antara pemegang saham ini sangat penting mengingat bisnis bank sangat berkaitan dengan kepercayaan publik. “Bank itu bisnis kepercayaan. Semaksimal mungkin kita menghindari persoalan,” katanya.

Tinggalkan Balasan