Jelang Peringatan KAA, Bandung Akan Miliki 10 Unit Bandros
Oleh: Ferry Prakosa

BANDUNG – Bandung tour on the bus (Bandros) sangat diminati wisatawan dan warga Bandung untuk berwisata keliling ke sejumlah tempat di Kota Bandung.
Karena itulah, Pemkot Bandung akan terus menambah unit bandros ini. Bahkan, rencananya, menjelang peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) April mendatang, akan ada 10 unit Bandros yang melayani wisatawan dan warga Kota Bandung.
”Bandros ini memang menarik, kita terus lakukan evaluasi. Februari nanti akan ada launching Bandros baru. Di Februari ini akan hadir 4 hingga 5 unit Bandros,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Herlan JS saat dihubungi Jurnal Bandung, Kamis (15/1).
Kini, kata Herlan, sudah ada 2 unit Bandros yang beroperasi. Satu unit berwarna merah yang hadir lebih dulu dan satu lagi bewarna kuning yang hadir di akhir 2014. Februari mendatang, kata dia, akan ada tambahan 4-5 unit Bandros lagi yang beroperasi.
Bahkan, tambah Herlan, menjelang pelaksanaan peringatan KAA ke-60 April mendatang, diharapkan ada 10 unit Bandros yang beroperasi.
”Semakin banyak Bandros akan semakin memberikan kenyamanan pada penggunanya. Pada Februari ini, akan ada 4 hingga 5 unit Bandros yang beroperasi dan diharapkan pada April nanti, dalam menghadapi KAA, ada 10 unit Bandros yang hadir,” ungkap Herlan.
Bandros ini, lanjutnya, bisa digunakan wisatawan dan warga Kota Bandung. Dengan bertambahnya Bandros, warga yang antusias dengan moda yang satu ini bisa terlayani dengan baik.
”Kalau unitnya sudah 10 tidak akan crowded lagi saat KAA. Bandros ini juga untuk wisatawan dan warga karena delegasi hanya mengikuti konferensi dan lihat karnaval seni dan budaya,” kata Herlan.
Pengelolaan bus wisata ini diserahkan pada pihak ketiga. Dua unit bus yang kini beroperasi diserahkan pada Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung (BP2KB). Kerjasama dengan pihak ketiga ini dilakukan agar pengelolaannya tidak menyedot APBD.
”Pengelolaan ini sedaya upaya tidak menggunakan APBD, karena itulah kita kolaborasi dengan pihak ketiga untuk pengelolaannya. Kalau oleh Pemkot nantinya bakal ada penggunaan APBD, makanya kami berpikir untuk bekerja sama dengan pihak ketiga,” terang Herlan.